Purwakarta – 100 hari kepemimpinan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein atau kerap disapa Om Zein dan Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin sudah dihadapkan pada kritik tajam dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Purwakarta.
Sorotan utama mahasiswa: janji-janji kampanye, terutama soal pendidikan berkualitas, dinilai belum menyentuh akar masalah.
Kritik ini awalnya dilayangkan melalui surat terbuka yang diunggah melalui akun Instagram milik Aliansi BEM Purwakarta pada 31 Mei 2025.
“Kami menulis ini bukan untuk menuding, tapi untuk mengingatkan: bahwa janji tentang pendidikan yang berkualitas dan merata belum benar-benar menyentuh akar,” demikian bunyi pernyataan tertulis yang menyematkan surat terbuka di akun resmi mereka tersebut.
Saat dihubungi pada 1 Juni 2025, Koordinator Aliansi BEM Purwakarta, Shela Amelia, tak menampik kekecewaan tersebut.
Ia berharap pemerintah daerah lebih fokus pada isu-isu fundamental yang bersentuhan langsung dengan kemaslahatan masyarakat.
“Tentu harapannya bupati dan wakil lebih memperhatikan hal fundamental untuk kemaslahatan masyarakat. Banyak aspek yang membutuhkan perhatian lebih, salah satunya yang saya tulis di surat terbuka tersebut,” ujar Shela kepada Tim Intiporia.
Shela menekankan bahwa masyarakat Purwakarta menaruh harapan besar pada 100 hari pertama kepemimpinan Saepul Bahri dan Abang Ijo. Harapan itu, katanya, adalah melihat langkah nyata yang menyentuh kebutuhan dasar, seperti pendidikan yang merata dan pembangunan infrastruktur yang berpihak pada rakyat kecil.
“Dalam seratus hari pertama saya yakin masyarakat menaruh harapan besar pada langkah-langkah nyata yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan yang merata, pembangunan infrastruktur yang berpihak pada rakyat kecil,” imbuh Shela.
Ia juga menyinggung pentingnya kebijakan yang berkelanjutan dan berbasis fakta di lapangan, bukan sekadar popularitas.
“Seperti yang kita ketahui suara-suara rakyat sudah terdengar meminta haknya mereka, masyarakat itu menanti kebijakan yang tidak populis tetapi juga berkelanjutan dan berpijak pada fakta di lapangan,” tegasnya.
Shela berharap visi dan misi yang digemakan saat pidato kampanye bukan sekadar narasi kosong, melainkan benar-benar menjadi “bensin” untuk membantu masyarakat sejahtera.
“Yaaa besar harap saya visi dan misi bukan hanya sekedar narasi yang digauungkan saat pidato, tapi benar-benar menjadi bensin untuk membantu masyarakat sejahtera,” pungkasnya.
Ditanya soal kemungkinan aksi turun ke jalan, Shela Amelia mengatakan hal itu masih menjadi pertimbangan. Namun, ia memastikan aliansi tidak akan tinggal diam.
“Langkah yang akan dilakukan oleh Aliansi BEM tentu kami tidak akan melepas begitu saja momentum 100 hari kerja ini. Kami akan menyampaikan aspirasi rakyat yang berpihak pada rakyat kecil, bukan hanya sekadar kepentingan individu atau golongan,” tutup Shela, mengisyaratkan bahwa tekanan terhadap pemerintah daerah akan terus dilakukan demi kepentingan masyarakat Purwakarta.***