Danantara Indonesia, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), telah menjadi sorotan utama sejak pengumumannya. Didirikan pada 24 Februari 2025, lembaga ini diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia, sejajar dengan raksasa investasi global seperti Temasek (Singapura) dan Khazanah (Malaysia).
Lebih dari sekadar badan investasi, Danantara adalah simbol visi Indonesia untuk mengamankan masa depan ekonominya di panggung dunia. Berikut adalah 5 fakta menarik tentang Danantara yang perlu Anda ketahui:
1. Nama Penuh Makna dari Presiden Prabowo Subianto
Nama “Daya Anagata Nusantara” diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, mengandung makna filosofis yang mendalam. “Daya” melambangkan energi dan kekuatan, “Anagata” berarti masa depan, dan “Nusantara” merujuk pada kesatuan wilayah Indonesia. Kombinasi ini mencerminkan ambisi Danantara untuk menjadi sumber energi ekonomi yang kuat bagi masa depan Indonesia.
“Dengan Daya Anagata Nusantara, yang artinya adalah energi kekuatan masa depan bagi nusantara, kekuatan energi masa depan bagi Indonesia,” ujar Presiden Prabowo dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara RI, yang dirilis pada 24 Februari 2025.
2. Dasar Hukum Danantara Indonesia
Presiden Prabowo Subianto, sebelumnya telah menandatangani Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Selain itu, Presiden juga menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara serta Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Danantara Indonesia.
Penjelasan tentang Danantara secara bertahap disematkan pada Pasal 1 Ayat 23 yang berbunyi, ” Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara yang selanjutnya disebut Badan adalah badan yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengelolaan BUMN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.”
3. Dipimpin oleh Tokoh-Tokoh Terkemuka
Danantara dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengalaman di bidang ekonomi dan keuangan. Rosan Roeslani menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer), dengan Pandu Patria Sjahrir sebagai CIO (Chief Investment Officer) dan Dony Oskaria sebagai COO (Chief Operating Officer).
Dewan Pengawasnya diisi oleh nama-nama besar seperti Erick Thohir, Muliaman Darmansyah Hadad, Sri Mulyani Indrawati, dan bahkan mantan Perdana Menteri Inggris Sir Anthony Blair juga disebut. Keberadaan tokoh-tokoh ini memberikan legitimasi dan kredibilitas bagi Danantara di mata investor global.
4. Mengelola Aset Triliunan Rupiah
Untuk tahap awal dana sebesar Rp300 triliun lebih atau sekitar USD20 miliar disuntikkan ke Danantara. Dana tersebut merupakan hasil penghematan dari pos-pos belanja pemerintah yang rawan korupsi, tidak efisien, dan kurang tepat sasaran.
Fokus investasi Danantara akan mencakup sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi terbarukan, dan teknologi. Lebih detail, sedikitnya ada 20 proyek strategis nasional yang menerima investasi dari Danantara mencakup proyek-proyek hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, kemudian pembangunan pusat data, pembangunan kecerdasan buatan, kilang minyak, dan pabrik petrokimia.
Dana investasi dari Danantara juga akan disalurkan ke proyek-proyek produksi pangan dan protein, akuakultur, dan proyek-proyek energi baru dan terbarukan.
5. Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Tujuan utama Danantara adalah mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi nasional. Lembaga ini akan berperan penting dalam mengelola dividen BUMN dan menyetujui investasi modal.
Sebagaimana Visi yang diusung adalah “Sebagai pengelola investasi terkemuka, di mana BUMN strategis akan menjadi enabler penempatan investasinya, Danantara Indonesia mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan badan Sovereign Wealth Fund berskala dunia, mendukung pembangunan nasional dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.” tertulis pada laman resmi Website Danantara.
Diharapkan, Danantara dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting karena Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” kata Presiden Prabowo.***