• Tentang Kami
  • Layanan Iklan
  • Hubungi Kami
Kamis, 26 Juni 2025
Intiporia
Kirim Artikel
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    Trophy Tour 2025

    Trophy Tour 2025 PERSIB Siap Sambangi Cirebon: Waktunya Bobotoh Dekati Sejarah Biru

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Tangkapan Layar YouTube Humas Jabar

    Kolaborasi Jabar & TNI AL: Gubernur Dedi Mulyadi Pimpin Gerakan Selamatkan Sungai dan Laut!

    Timnas Indonesia U17

    34 Pemain Siap Tempur di Seleksi Timnas Indonesia U17 Gelombang Kedua!

    Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah - Humas Jabar

    Ratusan Siswa Ramaikan Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025!

    PERSIB memperkenalkan dua pemain barunya, Wiliam Moreira Da Silva Marcilio (Brasil) dan Luciano "Lucho" Guaycochea (Argentina) melalui tayangan di mobile videotron (mobitron) pada Rabu, 25 Juni 2025. (PERSIB.co.id/Barly Isham)

    PERSIB Gebrak Bandung: Duet Bintang Anyar Diperkenalkan Via Mobitron Unik

    Tips mahasiswa menghadapi UTS dan UAS

    Strategi Ampuh Menghadapi UTS dan UAS Tanpa Stress Berlebihan

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin menyampaikan keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis, 19 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    Prabowo dan Putin Sepakat Jaga Kedaulatan, Perkuat Diplomasi Indonesia-Rusia

    Saling Bantu, Budaya Gotong Royong

    Ketika Gotong Royong Tersapu Arus Modernisasi

    Rudal Hipersonik Fatah

    Rudal Hipersonik Iran yang Menantang Pertahanan Udara Paling Canggih di Dunia

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
No Result
View All Result
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    Trophy Tour 2025

    Trophy Tour 2025 PERSIB Siap Sambangi Cirebon: Waktunya Bobotoh Dekati Sejarah Biru

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Tangkapan Layar YouTube Humas Jabar

    Kolaborasi Jabar & TNI AL: Gubernur Dedi Mulyadi Pimpin Gerakan Selamatkan Sungai dan Laut!

    Timnas Indonesia U17

    34 Pemain Siap Tempur di Seleksi Timnas Indonesia U17 Gelombang Kedua!

    Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah - Humas Jabar

    Ratusan Siswa Ramaikan Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025!

    PERSIB memperkenalkan dua pemain barunya, Wiliam Moreira Da Silva Marcilio (Brasil) dan Luciano "Lucho" Guaycochea (Argentina) melalui tayangan di mobile videotron (mobitron) pada Rabu, 25 Juni 2025. (PERSIB.co.id/Barly Isham)

    PERSIB Gebrak Bandung: Duet Bintang Anyar Diperkenalkan Via Mobitron Unik

    Tips mahasiswa menghadapi UTS dan UAS

    Strategi Ampuh Menghadapi UTS dan UAS Tanpa Stress Berlebihan

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin menyampaikan keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis, 19 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    Prabowo dan Putin Sepakat Jaga Kedaulatan, Perkuat Diplomasi Indonesia-Rusia

    Saling Bantu, Budaya Gotong Royong

    Ketika Gotong Royong Tersapu Arus Modernisasi

    Rudal Hipersonik Fatah

    Rudal Hipersonik Iran yang Menantang Pertahanan Udara Paling Canggih di Dunia

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Home Esai

Dinamika Mahasiswa Indonesia: Dari Jalanan ke Ruang Digital, Dari Revolusi ke Refleksi

Anggraena by Anggraena
12 Juni 2025
in Esai, Kampus
revolusi mahasiswa

ilustrasi gambar - pixabay/Sammy-Sander

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Linkedin

Mahasiswa telah lama menjadi aktor penting dalam perubahan sosial-politik Indonesia. Mereka bukan hanya kaum terdidik, tetapi juga barometer nurani publik. Namun, seperti halnya zaman yang berubah, wajah dan watak gerakan mahasiswa pun ikut bergeser.

Dari heroisme revolusioner 1966, romantisme reformasi 1998, hingga ambivalensi digital hari ini, dinamika mahasiswa mencerminkan tarik-menarik antara kesadaran kritis dan tekanan struktural.

BACA JUGA

Strategi Ampuh Menghadapi UTS dan UAS Tanpa Stress Berlebihan

Memilih JOMO di Tengah Badai FOMO

Era 1966: Mahasiswa dan Militerisme Awal

Tahun 1966 adalah tonggak sejarah pertama peran besar mahasiswa. Melalui Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), mereka menuntut pembubaran PKI dan mendesak Soekarno turun. Namun, tak bisa dipungkiri, gerakan ini juga terseret dalam skenario militer. Peran mahasiswa menjadi ambigu: antara kekuatan moral dan alat legitimasi kekuasaan baru.

Meski sukses menggulingkan Orde Lama, gerakan ini menyisakan pelajaran bahwa moral politik mahasiswa bisa diseret ke dalam kepentingan elite jika tidak dijaga dengan kesadaran kritis.

Era 1970–1980an: Masa Pembungkaman dan Konsolidasi Diam

Di era Orde Baru, kampus menjadi sasaran kontrol ketat negara. NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) diberlakukan, ruang politik mahasiswa dibatasi.

Namun, dari tekanan itu justru muncul benih-benih pemikiran kritis: diskusi bawah tanah, kelompok studi, hingga jaringan aktivis yang bergerak senyap tapi matang secara ideologis.

Di sinilah mulai tumbuh apa yang disebut “intelektual organik” mahasiswa yang tidak hanya kritis secara teori, tapi juga terhubung dengan realitas rakyat kecil.

Meledaknya gerakan mahasiswa 1998 adalah klimaks dari akumulasi frustrasi terhadap rezim otoriter. Mahasiswa turun ke jalan, menempati gedung DPR, dan menjadi penggugah kesadaran nasional. Gerakan ini berhasil menjatuhkan Soeharto, membuka pintu reformasi, dan memaksa elite politik berubah arah.

Namun pasca-1998, euforia itu pelan-pelan surut. Banyak tokoh mahasiswa terserap dalam sistem yang dulunya mereka lawan. Gerakan mulai kehilangan arah ideologisnya, tergantikan oleh politik praktis, kompromi, atau stagnasi dalam strukturalisme kampus.

Masuk abad 21, mahasiswa hidup dalam era informasi yang serba cepat. Media sosial menjadi alat protes, tetapi juga ruang distraksi. Isu-isu seperti demokrasi digital, krisis iklim, dan ketimpangan ekonomi mewarnai kesadaran baru. Namun, di saat yang sama, gerakan mahasiswa sering kali tidak terorganisir dengan baik, terpecah dalam identitas parsial, dan kehilangan orientasi strategis jangka panjang.

Aksi massa masih terjadi seperti pada 2019 saat menolak RKUHP dan UU KPK tetapi seringkali hanya bersifat sporadis. Tantangan hari ini adalah menghubungkan kesadaran digital dengan aksi kolektif yang terorganisir dan berorientasi jangka panjang.

Di tengah krisis multidimensi hari ini dari ekologi, pendidikan, hingga ketenagakerjaan diperlukan bentuk gerakan mahasiswa yang baru. Bukan hanya reformis, tapi juga transformatif. Mahasiswa harus kembali ke akar Freirean: membangun kesadaran kritis, berorganisasi, dan berpihak pada rakyat.

Gerakan mahasiswa ke depan harus mampu menggabungkan nalar intelektual, keberanian moral, dan strategi kolektif. Mahasiswa bukan sekadar pewaris sejarah perlawanan, tetapi penentu arah masa depan bangsa.

Sejarah menunjukkan bahwa mahasiswa akan selalu menghadapi dilema antara menjadi agen perubahan atau sekadar penonton sejarah. Dinamika itu terus bergulir. Tetapi satu hal pasti: jika mahasiswa berhenti berpikir kritis dan berorganisasi, maka kampus hanya akan menjadi pabrik ijazah bukan ruang pembebasan.

Kini saatnya menyalakan kembali semangat belajar untuk melawan, bukan sekadar lulus cepat dan bekerja nyaman. Karena sebagaimana sejarah mencatat, perubahan besar selalu dimulai dari ruang-ruang kecil diskusi, perlawanan, dan kesadaran mahasiswa.

Tags: Mahasiswa

Related Posts

Tips mahasiswa menghadapi UTS dan UAS
Belajar

Strategi Ampuh Menghadapi UTS dan UAS Tanpa Stress Berlebihan

24 Juni 2025
Jomo FOMO
Esai

Memilih JOMO di Tengah Badai FOMO

23 Juni 2025
Saling Bantu, Budaya Gotong Royong
Esai

Ketika Gotong Royong Tersapu Arus Modernisasi

23 Juni 2025
Generasi Sandwich
Esai

Generasi Sandwich: Bertahan Hidup di Tengah Tekanan Dua Arah

22 Juni 2025
Ilustrasi kehidupan yang terasa sibuk - Pixabay/B_Me
Esai

Mengapa Kita Merasa Sibuk Tapi Tetap Kosong? Temukan Makna Hidup di Tengah Kesibukan Modern

22 Juni 2025
Mahasiswa Inspiratif Ferel Rizki Herlambang
Kampus

Mahasiswa Inspiratif! Dari Cimahi Menuju Panggung Dunia

14 Juni 2025
Next Post
Pemkab Garut menertibkan PKL Simpang Lima - Dok. Humas Jabar

Garut Tata Ulang PKL Simpang Lima, Pindah ke MPP Demi Kenyamanan Bersama!

  • Pelantikan Pengurus DPC GMNI Purwakarta

    Pelantikan DPC GMNI Purwakarta Periode 2025–2027, Purnama Yogaswara Resmi Nahkodai Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Purwakarta Ingkar Janji? Driver Online Merasa Dipermainkan Pasca Aksi 20 Mei

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pahami Peran dan Larangan Ormas, Polres Purwakarta Paparkan Penjelasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Novel Baswedan Ditunjuk sebagai Wakil Kepala Satgas Optimalisasi Penerimaan Negara Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iwan Rasiwan, Tegaskan Peran Strategis dan Batasan Hukum Ormas di Indonesia dalam Bimtek Kesbangpol Purwakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Forum

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kirim Artikel
  • Fotoporia
  • Hubungi Kami

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan