• Tentang Kami
  • Layanan Iklan
  • Hubungi Kami
Rabu, 10 Desember 2025
Intiporia
Kirim Artikel
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Dunia
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Lokal
    • Musik
    • Muslim
    • Olahraga
    • Opini
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    TPA Cikolotok Purwakarta

    TPA Cikolotok, Gunung Sampah yang Sempat Diwacanakan Jadi Tempat Wisata

    Pelatih PERSIB, Bojan Hodak

    Persib Siap Tantang Pemuncak Klasemen: Hodak dan Klok Tegaskan Tak Mau Kendur di GBLA

    Dinar

    Dinar dan Dirham: Mata Uang Abadi dalam Sejarah Islam

    Epy Kusnandar

    Epy Kusnandar: Jejak Seni, Perjuangan, dan Warisan “Kang Mus”

    Polres Purwakarta

    APDESI Purwakarta Ajak Polres Purwakarta, Bedah Penerapan Restorative Justice

    Indomaret Cabang Purwakarta Dorong Kreativitas Anak Lewat Lomba Mewarnai Bersama Dancow - Dok. JJ

    Indomaret Cabang Purwakarta Dorong Kreativitas Anak Lewat Lomba Mewarnai Bersama Dancow

    Persib

    Bojan Hodak Sesalkan Kekalahan PERSIB dari LCS di ACL Two

    Sibuk

    Absurditas Kewajiban Pura-Pura Sibuk: Kita Semua Budak Validasi

    Marc Klok Persib

    Tekad Kemenangan Klok di Singapura: PERSIB Mengincar Hasil Positif Lawan Lion City Sailors

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
No Result
View All Result
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Dunia
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Lokal
    • Musik
    • Muslim
    • Olahraga
    • Opini
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    TPA Cikolotok Purwakarta

    TPA Cikolotok, Gunung Sampah yang Sempat Diwacanakan Jadi Tempat Wisata

    Pelatih PERSIB, Bojan Hodak

    Persib Siap Tantang Pemuncak Klasemen: Hodak dan Klok Tegaskan Tak Mau Kendur di GBLA

    Dinar

    Dinar dan Dirham: Mata Uang Abadi dalam Sejarah Islam

    Epy Kusnandar

    Epy Kusnandar: Jejak Seni, Perjuangan, dan Warisan “Kang Mus”

    Polres Purwakarta

    APDESI Purwakarta Ajak Polres Purwakarta, Bedah Penerapan Restorative Justice

    Indomaret Cabang Purwakarta Dorong Kreativitas Anak Lewat Lomba Mewarnai Bersama Dancow - Dok. JJ

    Indomaret Cabang Purwakarta Dorong Kreativitas Anak Lewat Lomba Mewarnai Bersama Dancow

    Persib

    Bojan Hodak Sesalkan Kekalahan PERSIB dari LCS di ACL Two

    Sibuk

    Absurditas Kewajiban Pura-Pura Sibuk: Kita Semua Budak Validasi

    Marc Klok Persib

    Tekad Kemenangan Klok di Singapura: PERSIB Mengincar Hasil Positif Lawan Lion City Sailors

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Home Tren Opini

Absurditas Kewajiban Pura-Pura Sibuk: Kita Semua Budak Validasi

Raka Purnama by Raka Purnama
26 November 2025
in Opini
Sibuk

Sekumpulan orang yang sibuk dengan gawainya - Ilustrasi/ Dok. Intiporia

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Linkedin

Kapan terakhir kali Anda melihat postingan yang isinya murni tentang bersantai? Bukan healing ke Bali, bukan staycation mewah, tapi rebahan murni di kasur sambil bengong dan menatap langit-langit kamar yang kusam?

Jawabannya, pasti jarang. Kalau pun ada, biasanya itu adalah plot twist setelah si empunya akun pamer tumpukan to-do list dan layar laptop dengan wallpaper pemandangan Alaska.

BACA JUGA

Penjara yang Sunyi bagi Si Miskin: Sebuah Narasi Keadilan

Polemik Tayangan Trans7 dan Reaksi Dunia Pesantren: Antara Kritik, Klarifikasi, dan Refleksi Media

Kita ini hidup di zaman yang aneh, coy. Dulu, orang yang sibuk itu adalah orang yang memang pekerjaannya nggak bisa diganggu, yang mungkin gajinya dua digit, atau minimal punya pabrik kerupuk. Hari ini? Sibuk adalah kewajiban moral.

Kalau Anda nggak sibuk, berarti Anda gagal dalam hidup. Kalau malam Minggu Anda nggak ada janji brunch atau meeting mendadak, Anda wajib merasa bersalah karena telah membiarkan detik-detik berharga terbuang sia-sia.

Media sosial kita sudah jadi semacam etalase ‘kesibukan’ yang absurd. Kita rela merekam layar laptop yang menunjukkan cursor bergerak panik antara dua file Excel, lengkap dengan caption sok filosofis, “When the work-life balance is just a myth.” Padahal, aslinya kita cuma geser-geser kolom dan ngopi tanpa tujuan jelas.

Fenomena “Kerja Jam 2 Malam”

Coba perhatikan, postingan paling populer di Instagram Story atau LinkedIn hari ini adalah potret layar laptop jam 02.17 dini hari. Di sebelahnya, ada secangkir kopi hitam yang sudah dingin, atau rokok yang tinggal separuh. Latar belakangnya wajib remang-remang, seolah-olah dia sedang menjalankan misi rahasia menyelamatkan dunia, padahal cuma merevisi slide presentasi yang isinya 80% template dari Canva.

Kenapa jam 2 pagi? Karena bekerja jam 10 pagi itu nggak dramatis. Bekerja jam 10 pagi, kita hanya terlihat sebagai karyawan yang taat aturan. Tapi bekerja jam 2 pagi? Itu adalah Status Sosial Tertinggi. Itu berarti Anda adalah seorang hustler, orang yang dikejar deadline gila, atau, yang paling parah, “bos muda yang seleranya kopi manual brew.”

Padahal, 90% dari kita yang pamer sibuk jam segitu sebenarnya adalah korban manajemen waktu yang buruk. Kita sok-sokan fokus dari jam 8 malam, tapi ternyata setengah jam habis buat scroll TikTok, sejam buat debat di Twitter, dan sisanya mikir keras mau ngopi di mana. Alhasil, pekerjaan yang harusnya selesai magrib, molor sampai dini hari.

Dan setelah semua kerepotan itu, apa yang kita dapat? Validasi. Self-praise. Rasa puas karena feed kita terlihat lebih ‘berisi’ daripada tetangga sebelah yang cuma posting kucing.

Antara Healing dan Hustling

Satu sisi, kita didorong untuk hustling sampai lupa napas. Sisi lain, kita diwajibkan untuk healing ke tempat yang Instagramable biar nggak dibilang depresi. Kedua hal ini harus dipamerkan.

Intinya, kita nggak boleh diam. Diam itu membosankan, dan yang paling parah, diam itu nggak menghasilkan konten.

Coba sekali-kali, kita berani jujur. Kita bikin status: “Hari ini saya berhasil menghabiskan waktu 4 jam tanpa melakukan apa-apa selain menatap plafon dan memikirkan hutang.” Atau, “Saya nggak sibuk. Kerjaanku selesai jam 3 sore. Sisanya mau main gim.”

Pasti nggak ada yang mau like, bahkan mungkin ada yang unfollow. Karena di era ini, kejujuran itu nggak menjual, bestie. Yang menjual itu ilusi.

Jadi, mari kita akui saja. Kita semua budak validasi. Dan selama validasi itu bisa didapatkan hanya dengan memotret kabel charger laptop jam 03.00 pagi di balik asap rokok, maka ya sudah. Selamat bekerja keras demi terlihat paling sibuk, ya, coy. Jangan lupa caption-nya harus pakai bahasa Inggris, biar terkesan global.

Tags: SibukValidasi
Plugin Install : Subscribe Push Notification need OneSignal plugin to be installed.

Related Posts

Penjara
Opini

Penjara yang Sunyi bagi Si Miskin: Sebuah Narasi Keadilan

29 Oktober 2025
Potret pihak Trans7 dalam video klarifikasi soal narasi yang disampaikan pengisi suara Xpose Uncensored yang diduga singgung Pesantren Lirboyo. (IG/@officialtrans7)
Opini

Polemik Tayangan Trans7 dan Reaksi Dunia Pesantren: Antara Kritik, Klarifikasi, dan Refleksi Media

25 Oktober 2025
Disinformasi
Belajar

Mengatasi Disinformasi: Peran Publik, Media Sosial, dan Pemerintah dalam Menjaga Fakta

22 Oktober 2025
Stunting
Opini

Strategi Efektif Mengurangi Stunting di Indonesia: Langkah Pemerintah dan Komunitas yang Terbukti

19 Oktober 2025
Mikrofon
Opini

Diplomasi di Era Mikrofon Terbuka: Belajar dari Momen Prabowo dan Etika Pemimpin Modern

15 Oktober 2025
hukuman
Opini

Ketegasan Versus Kelembutan: Menimbang Hukuman Merokok di Sekolah dan Refleksi Pendidikan Islam

15 Oktober 2025
Next Post
Hipmi

Perkuat Kolaborasi, HIPMI PT UPI Purwakarta Bahas Arah dan Membangun Peluang Usaha

  • Peta sebaran bencana Banjir dan Longsor Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat (Update 6 Desember 2025) - Tangkapan Layar Situs BNPB

    Update! Banjir dan Longsor Terjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat: 914 Jiwa Meninggal, 105 Ribu Rumah Rusak

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
  • 10 Website Gratis untuk Download Jurnal Ilmiah

    830 shares
    Share 332 Tweet 208
  • Kakashi Hatake: Hokage dengan Luka Masa Lalu dan Visi Masa Depan

    656 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Perjalanan Hidup Kakashi Hatake: Dari Copy Ninja hingga Hokage

    676 shares
    Share 270 Tweet 169
  • 9 Langkah Menuju ‘Gapura Panca Waluya’, Berikut Isi Surat Edaran Pemda Jabar

    747 shares
    Share 299 Tweet 187
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Creative Intiporia
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kirim Artikel
  • Creative Intiporia
  • Hubungi Kami

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan