Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah cepat untuk membantu para korban kericuhan yang pecah saat unjuk rasa di Kota Bandung pada Jumat, 29 Agustus 2025, malam.
Aksi anarkis tersebut merupakan bentuk solidaritas untuk Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dunia di Jakarta. Insiden ini mengakibatkan kerugian besar, termasuk pembakaran sebuah rumah makan, beberapa fasilitas umum, dan 10 unit sepeda motor.
Dalam konferensi pers di Kota Bandung, Sabtu, 30 Agustus 2025, KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan memberikan bantuan finansial penuh.
“Kami menyiapkan bantuan untuk membeli 10 unit sepeda motor baru, begitu juga rumah makan yang dibakar akan kami support untuk segera dibangun kembali,” ujarnya.
Ia juga menjamin upah para karyawan yang terdampak selama rumah makan itu belum beroperasi. “Saya tidak mau ada rakyat yang makin susah,” tuturnya, sebagaimana dalam keterangan tertulis yang dikutip, 31 Agustus 2025.
Gubernur juga menyoroti adanya pihak-pihak yang sengaja memicu kerusuhan di tengah aksi damai. “Aksi ini kan mengekspresikan kekecewaan karena rakyat belum mendapatkan keadilan, tetapi di sisi lain juga tidak boleh berbuat tidak adil bagi orang lain,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya telah berkomunikasi sejak kejadian itu berlangsung.
Menurutnya, di antara mereka yang berunjuk rasa, sebagian memang hanya ikut-ikutan. Namun, ada pula yang sengaja mempersiapkan kerusuhan.
“Namun pada akhirnya mereka yang mempersiapkan untuk rusuh itu hilang menjelang pagi. Mereka sudah terlatih dan terorganisir sehingga yang menjadi korban adalah yang tidak tahu apa-apa, seperti yang sungguh-sungguh berdemonstrasi, yang menjadi garda terdepan, atau juga pengendara motor,” ungkapnya.
KDM menegaskan bahwa penyampaian pendapat di muka umum tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang berniat membuat kekacauan. Ia memberikan peringatan keras,
“bagi siapa pun yang berlaku anarkis di Jabar, dirinya akan bersikap tegas karena hal itu akan merugikan orang lain.” Gubernur juga mengimbau warga Jawa Barat untuk tetap menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah aksi solidaritas.
















