Pernah nggak kamu duduk sendirian sambil melamun, tiba-tiba overthinking soal hidup, lalu bilang ke diri sendiri, “Oke, mulai besok aku harus jadi versi terbaik dari diriku sendiri!” Tapi keesokan harinya, bukannya jadi produktif, kamu malah rebahan sambil scroll TikTok sampai mata perih, lalu ketiduran dengan snack masih di tangan.
Tenang, kamu nggak sendirian. Kita semua pernah ada di fase itu—fase di mana kita merasa harus punya semangat hidup, tapi rasanya kayak lari di treadmill: capek iya, maju nggak.
Selama ini kita sering diajarkan bahwa tujuan hidup adalah untuk bahagia. Tapi ternyata, bahagia itu nggak sesederhana emoji senyum di chat WhatsApp. Bahagia itu kayak gebetan yang suka nge-like story kita tapi nggak pernah bales chat—makin dikejar, makin dia ngilang. Dan ini bukan cuma omong kosong motivasi ya, karena Mark Manson—penulis buku Seni Bersikap Bodo Amat—bilang hidup nggak pernah benar-benar bebas masalah. Kita hanya harus memilih masalah mana yang layak diperjuangkan.
Dalam salah satu artikelnya yang berjudul The Most Important Question of Your Life, Mark Manson menulis:
“Apa yang kita dapatkan dari hidup tidak ditentukan oleh perasaan baik yang kita inginkan, tapi oleh perasaan buruk apa yang kita bersedia dan mampu untuk bertahan agar kita mendapatkan perasaan baik tersebut.”
Kalimat itu kayak tamparan halus, kan? Misalnya begini. Semua orang mau punya hubungan yang manis kayak di drama Korea. Tapi nggak semua orang siap untuk ngobrol jujur saat ada masalah, siap minta maaf ketika salah, atau siap dighosting padahal udah bikin playlist Spotify bareng. Semua orang mau punya bisnis sukses, tapi nggak semua orang siap begadang tiap malam, ditolak klien, bahkan kena tipu partner yang katanya “percaya satu sama lain”. Semua orang mau punya tubuh ideal, tapi nggak semua orang siap bangun subuh buat jogging atau menolak nasi padang dengan rendang ekstra.
Hidup memang nggak pernah mudah. Jadi pertanyaannya bukan lagi “bagaimana caranya supaya hidup ini nggak sakit?”, tapi lebih ke “rasa sakit mana yang mau kita pilih?”
Masalahnya, banyak orang terlalu sibuk peduli pada hal-hal yang seharusnya mereka cuekin. Kayak sakit hati karena gebetan tiba-tiba pacaran sama orang lain padahal semalam masih chat “good night 🤍” ke kita. Atau drama pertemanan yang bikin capek mental, sampai kita lupa kalau ada tugas kampus yang belum dikumpulin. Bahkan kadang kita lebih peduli sama komentar random orang di Instagram daripada kesehatan mental sendiri.
Padahal energi kita terbatas, nggak mungkin kita bisa peduli pada semua hal. Kata Mark Manson, “Jangan peduli pada semua hal. Pedulilah hanya pada sesuatu yang benar-benar penting.” Jadi, berhenti buang energi untuk orang-orang yang nggak penting. Pilih satu atau dua hal yang layak diperjuangkan, lalu fokus di situ.
Kalau harus peduli, pilihlah yang benar-benar penting. Peduli pada kesehatanmu, karena kalau sakit, bahagia pun jadi terasa mahal. Peduli pada orang-orang yang beneran sayang sama kamu, bukan yang cuma mampir pas lagi butuh. Peduli pada proses belajar dan berkembang, bukan cuma hasil akhir yang bisa dipamerkan di Instagram. Memilih apa yang kita pedulikan itu ibarat membereskan kamar kos yang berantakan. Awalnya males banget, tapi ketika kita mulai memilah mana yang harus dibuang dan mana yang pantas disimpan, lama-lama terasa lega.
Hidup ini berat. Tapi kabar baiknya, kita bisa memilih berat yang mana. Mau berat karena olahraga tiap pagi, atau berat karena harus bayar biaya rumah sakit? Mau berat karena kerja keras sekarang, atau berat karena menyesal nanti? Mau berat karena menghadapi konflik dalam hubungan, atau berat karena terus-terusan diputusin karena nggak pernah berani ngomong jujur?
Jadi sekarang coba tanya ke diri sendiri: rasa sakit mana yang siap kamu jalani? Hal apa yang akan kamu mulai cuekkan? Dan apa yang akan kamu perjuangkan, meski jalannya nggak selalu mulus? Karena pada akhirnya, kebahagiaan bukan tentang menghindari masalah. Kebahagiaan adalah menemukan masalah yang layak diperjuangkan. Jadi kalau harus susah, mending susahnya sekalian untuk sesuatu yang bikin hidupmu berarti.