Pulau Jamaika dilanda badai terkuat sepanjang sejarahnya ketika Badai Melissa—yang telah mencapai kategori lima—menerjang daratan di wilayah New Hope, Westmoreland, dengan kecepatan angin mencapai 295 kilometer per jam (185 mil per jam).
Menurut laporan Dinas Meteorologi Jamaika (Met Service), badai tersebut mulai menghantam pantai barat daya pada Selasa sore waktu setempat dan membawa dampak ekstrem berupa angin kencang, hujan lebat, serta potensi banjir bandang di sejumlah paroki pesisir.
Keterangan ini dikutip dari laporan resmi Layanan Informasi Jamaika (Jamaica Information Service / JIS) melalui laman jis.gov.jm, 29 Oktober 2025.
Sebelum badai mencapai daratan, Evan Thompson, Direktur Utama Cabang Layanan Meteorologi di Kementerian Air, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Jamaika, telah mengingatkan publik bahwa wilayah barat daya akan menjadi titik masuk utama badai.
“Kami memang mengatakan bahwa [ketika] sistem tersebut… mencapai daratan, badai tersebut diperkirakan masih berkekuatan kategori lima,” ujar Thompson dalam konferensi pers di Pusat Operasi Darurat Nasional (NEOC), yang berlokasi di Kantor Kesiapsiagaan Bencana dan Manajemen Darurat (ODPEM), Kingston.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagaimana dilaporkan oleh JIS, lembaga komunikasi resmi pemerintah Jamaika.
Thompson menjelaskan bahwa inti badai, yang berisi angin paling kuat dan curah hujan tertinggi, berpotensi menimbulkan kerusakan berskala bencana di area terdampak.
“Artinya, badai itu [akan] menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa. Sangat sedikit yang dapat menghentikan badai kategori lima. Di mana pun Anda berada, baik di paroki Westmoreland maupun St. Elizabeth, jika Anda berada di bawah dampak angin badai kategori lima tersebut, Anda akan mengalami kesulitan yang signifikan, bahkan dengan infrastruktur yang ada di area tersebut,” ucapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya bagi masyarakat untuk segera mengungsi ke tempat yang paling aman dan tidak menyepelekan peringatan pemerintah.
Lebih lanjut, Thompson memaparkan bahwa setelah badai melintasi wilayah daratan, lintasan Badai Melissa diperkirakan bergerak ke arah timur laut dan meninggalkan Jamaika melalui Trelawny.
“Kami memang memperkirakan kekuatannya akan berkurang secara bertahap seiring pergerakannya melewati pulau. Kekuatannya akan turun ke kategori empat, mungkin, dan mungkin juga kategori tiga saat meninggalkan negara ini,” tambahnya, seperti dikutip dari laporan JIS.
Sementara itu, otoritas setempat telah mengaktifkan sistem peringatan darurat nasional dan mengimbau warga untuk tetap berada di lokasi evakuasi hingga pemberitahuan lebih lanjut.














