Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui akun Instagram pribadinya, melayangkan kritik tajam terhadap putusan vonis 4,5 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Tom Lembong.
Anies menyatakan kekecewaannya atas vonis tersebut, menyebutnya sebagai keputusan yang sangat mengecewakan bagi siapa pun yang mengikuti jalannya persidangan dengan akal sehat.
Dalam unggahannya, Anies menyoroti bagaimana selama proses persidangan, berbagai laporan jurnalistik independen dan analisis para ahli telah mengungkap kejanggalan dalam dakwaan.
“Fakta-fakta di ruang sidang justru memperkuat posisi Tom, tapi semua itu diabaikan,” tulis Anies, dikutip pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa seolah-olah 23 sidang yang telah digelar sebelumnya tak pernah ada, serta bukti dan logika tak diberi ruang dalam proses peradilan.
Anies menegaskan bahwa jika kasus sejelas ini saja bisa berujung pada hukuman penjara, dan jika seseorang seperti Tom yang dikenal serta terbukti integritasnya di pengadilan dapat dihukum semena-mena, maka ini menjadi peringatan serius bagi nasib berjuta lainnya yang tidak memiliki akses, sorotan, atau kekuatan serupa.
“Vonis hari ini adalah penanda bahwa keadilan di negeri ini masih jauh dari selesai. Demokrasi belum kokoh berdiri,” ujar Anies.
Ia menambahkan bahwa masyarakat kini dihadapkan pada keraguan mendasar tentang kredibilitas sistem hukum dan keberanian menegakkan kebenaran. “Ketika kepercayaan terhadap proses peradilan runtuh, maka fondasi negara ikut rapuh.”
Lebih lanjut, Anies mengutip pernyataan Tom Lembong pada Senin lalu yang menyampaikan dalam dupliknya tentang makna tawakkal dan menyerahkan hasil pada Tuhan. ”
Sayangnya hari ini, hasil itu belum berpihak padanya. Tapi ini bukan ujung,” kata Anies. Ia menyebut vonis ini sebagai satu babak dari perjuangan panjang untuk menghadirkan keadilan yang belum tuntas.
Anies juga menyatakan bahwa Tom dan tim pengacara masih mempertimbangkan respons terhadap putusan ini. Ia menegaskan dukungannya penuh untuk Tom dalam mencari keadilan sampai titik akhir.
“Apapun yang akan ia hadapi ke depan, kita terus pastikan bahwa Tom tidak akan pernah berjuang sendirian,” tutup Anies.