Surabaya – Gelaran akbar Puteri Kebaya Indonesia 2025 sukses diselenggarakan di Hotel Fave Max Tunjungan, Surabaya, dari 3 hingga 5 Juli 2025. Ajang yang berlangsung selama enam bulan ini, mulai dari pendaftaran hingga malam grand final, bukan sekadar kontes kecantikan biasa. Ia jadi inisiatif besar untuk melestarikan dan mempromosikan kebaya sebagai identitas bangsa.
Peserta dari berbagai provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Papua, Sulawesi, dan Bali turut ambil bagian, menunjukkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
CEO PT Putra Anta Gemilang, Putra Anta, sebagai penyelenggara, menjelaskan tujuan utama acara ini.
“Ajang ini diselenggarakan untuk mengenalkan budaya dan menjaring generasi muda dari kategori cilik, remaja, dan juga dewasa untuk mengembangkan kebaya dari provinsi mereka sampai ke nasional bahkan internasional,” ujarnya kepada tim Intiporia, 6 Juli 2025.
Pernyataan ini menegaskan visi Puteri Kebaya Indonesia sebagai platform untuk mencetak duta-duta kebaya yang tak hanya berparas menawan, tapi juga punya pemahaman mendalam tentang warisan budaya.
Pentingnya kebaya sebagai identitas bangsa juga digaungkan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc.
Melalui sambutan yang disampaikan secara daring, beliau menekankan, “Ajang ini merupakan langkah nyata melestarikan warisan budaya khususnya kebaya sebagai simbol keanggunan dan identitas perempuan Indonesia.”
Dr. Fadli Zon juga menambahkan informasi krusial tentang pengakuan dunia terhadap kebaya: “Dan juga kita tahu bahwa kebaya ini sudah menjadi warisan budaya tak benda dunia UNESCO pada bulan Desember 2024. Semoga kegiatan ini terus menginspirasi generasi muda mencintai dan menjaga budaya bangsa.”
Pengakuan UNESCO ini tentu menambah bobot dan urgensi dalam upaya pelestarian kebaya, dan ajang Puteri Kebaya Indonesia jadi salah satu garda terdepan dalam misi tersebut.
Harapan besar pun disematkan pada acara ini. Putra Anta berharap, “semoga kebaya yang sudah menjadi warisan tak benda ini, bisa dikenal banyak orang bahkan mungkin akan menjadi baju adat Indonesia yang akan dikenal seluruh dunia. Bisa terus melestarikan kebaya apapun jenisnya dan semua bisa memakai kebaya.”
Nada serupa disampaikan oleh National Director Puteri Kebaya Indonesia, Else Selviana saat diwawancarai di lokasi.
“Semoga para pemenang mampu untuk membawa nama puteri kebaya lebih baik lagi, lebih berkembang,” tuturnya.
Else juga memberikan pesan motivasi, “pemenang sesungguhnya adalah dia yang berkontribusi, jadi tetap semangat untuk semuanya.” Pesan ini menekankan bahwa gelar adalah amanah untuk terus berkontribusi dalam pelestarian budaya.
Dengan segala kemegahan dan misi yang diemban, Puteri Kebaya Indonesia 2025 tidak hanya jadi ajang unjuk bakat, tapi juga deklarasi komitmen kolektif untuk menjaga dan mempromosikan kebaya, menjadikannya tak lekang oleh waktu dan dikenal di seluruh penjuru dunia.***
















