Purwakarta – Warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, menyampaikan keluhan atas kondisi bekas galian proyek pengalihan saluran air milik PDAM yang dibiarkan tanpa penyelesaian.
Proyek yang sempat berjalan itu kini terbengkalai, menyisakan tanah merah terbuka yang membahayakan warga sekitar, terutama saat musim hujan.
Menurut warga, lokasi bekas galian menjadi licin dan rawan kecelakaan, khususnya bagi pengendara roda dua dan anak-anak yang bermain di sekitar area tersebut.
Keluhan ini disampaikan melalui Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) KSM Jatiluhur, yang selama ini turut berkontribusi menjalankan fungsi sosial kontrol di wilayah tersebut.
Sekretaris GMBI KSM Jatiluhur, Denda, menerima langsung aspirasi warga yang terdampak, khususnya dari RT/RW 004/003 Desa Kembang Kuning.
“Saya menerima keluhan dari warga RT/RW 004/003 Desa Kembang Kuning yang sangat prihatin dengan bekas galian yang dibiarkan. Jika hujan turun, tanah merah itu menjadi licin dan berbahaya bagi warga sekitar,” ujar Denda saat diwawancarai, 5 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus menyuarakan permasalahan ini kepada pihak terkait agar segera ditindaklanjuti.
GMBI, kata Denda, akan konsisten mengawal setiap kegiatan usaha yang dinilai mengabaikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Sebagai sosial kontrol, kami akan terus mengawal dan menyuarakan keluhan masyarakat kepada perusahaan-perusahaan yang bekerja seenaknya tanpa memikirkan dampak lingkungan maupun keselamatan warga,” tegasnya.
Denda berharap agar pihak pelaksana proyek maupun pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, demi menjaga keselamatan dan kenyamanan warga Desa Kembang Kuning.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait yang menanggapi bekas proyek galian tersebut.***