Diduga menanggapi aksi walkout yang dilakukan Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat dalam sidang paripurna pada Jumat, 16 Mei 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan sindiran tajam melalui akun media sosial pribadinya.
Melalui unggahan akun Instagram miliknya, Sabtu 17 Mei 2025, Dedi menyoroti sikap sebagian pihak yang disebut enggan hadir dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun, tetap menuntut dihargai dan dilibatkan dalam proses pembangunan.
“Musrenbang forum yang sakral, diundang tak mau datang. Ingin dihargai, tapi tak pernah menghargai. Ingin dilibatkan, tapi tidak pernah mau terlibat. Ngaku berpihak pada rakyat, berjuang untuk rakyat. Giliran anggaran dibuat untuk kepentingan rakyat, tak terima, dianggap melanggar konstitusi. Mari kita renungi, kita ini bekerja buat siapa dan untuk siapa?” ucap Dedi.
Pernyataan tersebut ramai ditafsirkan sebagai respons atas sikap Fraksi PDIP yang memilih keluar dari ruang sidang paripurna.
Hal tersebut diduga karena merasa tersinggung atas pernyataan Dedi Mulyadi dalam forum Musrenbang sebelumnya.
Meski tidak secara eksplisit menyebut pihak tertentu, pernyataan Dedi dinilai mengandung kritik tajam terhadap fraksi yang kerap mengklaim berpihak pada rakyat namun menolak keputusan anggaran yang disebut Dedi berpihak pada kepentingan masyarakat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Fraksi PDIP Jawa Barat mengenai sindiran tersebut.
Namun polemik ini menambah dinamika hubungan antara eksekutif dan legislatif di Jawa Barat menjelang masa-masa krusial pengesahan anggaran tahun berjalan.***