Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menggelar kegiatan Mimbar Sarasehan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 yang berlangsung di Kebun Istimewa, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, pada 12-13 November 2025.
Mengangkat tema “Teknologi Pertanian Berkelanjutan Berbasis Spesifik Lokalita untuk Jawa Barat Istimewa,” kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi bagi para petani dan nelayan dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk bertukar gagasan, memperkuat kelembagaan, serta memperluas inovasi di bidang pertanian.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui pemberdayaan kelembagaan, penguatan kemandirian usaha, serta kemitraan strategis dengan pemerintah daerah. Selain itu, kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sektor pertanian dan perikanan.
Hari pertama, Rabu (12/11), kegiatan dibuka di Kebun Istimewa Kiarapedes dengan suasana penuh semangat kebersamaan. Para peserta mengikuti pameran hasil tani unggulan, diskusi tematik, dan sesi berbagi pengalaman antarwilayah se-Jawa Barat.

Malam harinya, seluruh peserta Mimbar Sarasehan melanjutkan kegiatan di Taman Air Mancur Sri Baduga, pusat kota Purwakarta, untuk menghadiri acara publik penyambutan KTNA se-Jawa Barat. Pada momen ini, hadir pula sejumlah tokoh daerah, antara lain Pj. Sekda Kabupaten Purwakarta, Kepala Dispangtan Purwakarta Hadyanto Purnama, S.Hut., MM., Kadisporaparbud Purwakarta Drs. H. Suhandi, M.Si, Ketua KTNA Purwakarta H. Ujang Alim Adisaputra, Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta, serta kepala OPD lainnya.
Mereka turut menyambut kedatangan para perwakilan petani dari 27 kabupaten/kota sekaligus menyaksikan pertunjukan Air Mancur Sri Baduga, yang dipadukan dengan penampilan khas dari Sanggar Seni Buawana Purnama. Tarian tersebut menjadi simbol harmonisasi antara budaya dan pertanian — dua elemen yang menjadi kekuatan lokal Jawa Barat.
Kepala Dispangtan Purwakarta Hadyanto Purnama, S.Hut., MM., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi momentum mempererat persaudaraan antarpetani.
“Kegiatan KTNA Jawa Barat yang dihadiri oleh 27 Kabupaten/Kota ini salah satunya menjadi ajang silaturahmi antarpetani di Jawa Barat. Besok, sebagai penutupan, akan ada apresiasi insan petani di Kabupaten Purwakarta dan Provinsi Jawa Barat,” ujarnya saat dimintai keterangan di lokasi.
Ketua KTNA Purwakarta, H. Ujang Alim Adisaputra, turut menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah daerah.
“Kami sangat bahagia bisa mengajak teman-teman se-Jawa Barat untuk hadir. Acara ini juga menjadi kesempatan menikmati pertunjukan Air Mancur Sri Baduga. Terima kasih kepada Bupati Purwakarta yang telah memberikan fasilitas bagi KTNA Jawa Barat, hatur nuhun,” ungkapnya kepada tim Intiporia.
Sementara Ketua KTNA Jawa Barat, Otong Wiranta, menekankan bahwa Mimbar Sarasehan merupakan sarana memperkuat komunikasi antara pemerintah dan petani.
“Mimbar Sarasehan adalah ciri komunikasi dan kolaborasi pemerintah dengan rumpun petani serta seluruh stakeholder-nya, agar tercipta keharmonisan antara pemegang kebijakan dan pelaksana di lapangan. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purwakarta, khususnya Bupati Om Zein, atas dukungan luar biasa yang telah diberikan,” katanya.
Kegiatan ditutup pada Kamis (13/11) dengan pemberian apresiasi kepada petani berprestasi dari berbagai kategori, mulai dari inovasi teknologi pertanian, pengembangan komoditas unggulan, hingga kontribusi kelembagaan KTNA di tingkat daerah.
Melalui kegiatan Mimbar Sarasehan 2025, semangat kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha pertanian semakin kuat. Purwakarta menjadi saksi bagaimana sinergi dan budaya dapat berpadu, mewujudkan cita-cita pertanian Jawa Barat yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.

















