Purwakarta – Setiap musim mudik tiba, ada satu daerah yang seolah hanya jadi tempat pelarian sejenak bagi para pemudik sebelum kembali gaspol menuju kampung halaman. Namanya Purwakarta.
Kalau kota ini bisa ngomong, mungkin dia bakal protes, “Hei, aku juga punya banyak tempat wisata kece, lho! Kenapa kalian cuma singgah bentar, terus pergi lagi?”
Ya, Purwakarta memang terkenal sebagai tempat transit strategis bagi pemudik yang menempuh perjalanan panjang dari Jakarta ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan Jawa Timur.
Kabupaten yang terletak di Jawa Barat ini berada di antara dua raksasa, Bandung dan Jakarta, membuatnya seperti anak tengah yang sering diabaikan. Kasihan, ya?
Padahal, kalau kita mau meluangkan sedikit waktu untuk eksplorasi, Purwakarta punya pesona yang bisa bikin hati terpikat lebih dari sekadar tempat mampir buat buang air kecil di rest area!
Hanya Persinggahan? Coba Pikir Ulang!
Mayoritas pemudik yang melewati Purwakarta biasanya hanya berhenti sebentar di rest area KM 88 Tol Cipularang. Minum kopi, isi bensin, dan, yang paling krusial, mencari toilet.
Habis itu? Langsung cabut lagi. Padahal, kalau mereka sedikit saja melipir keluar dari jalur tol, ada banyak keindahan yang bisa ditemukan.
Misalnya, Waduk Jatiluhur. Ini bukan sekadar bendungan raksasa yang menyuplai air ke sebagian besar wilayah Jawa Barat, tapi juga tempat wisata kece dengan pemandangan yang bikin hati adem.
Mau sekadar duduk-duduk menikmati sunset? Bisa. Mau main olahraga air? Bisa juga. Kalau lagi bosen dengan perjalanan jauh, mampir ke sini bisa jadi terapi pikiran sebelum kembali menghadapi macet di jalanan.
Selain itu, ada juga Taman Sri Baduga, yang dulu dikenal dengan nama Situ Buleud. Tempat ini sering disebut sebagai “miniatur Bundaran HI”-nya Purwakarta. Bahkan, air mancur di sini lebih keren dari yang ada di Jakarta!
Sayangnya, pertunjukan air mancur menari ini tidak berlangsung setiap hari, melainkan dijadwalkan secara khusus oleh pemerintah daerah setempat.
Jadi, kalau mau melihat atraksi spektakuler ini, pastikan cari tahu jadwalnya dulu ya! Apalagi kalau malam hari, lampu-lampu di sekitarnya bikin vibes makin romantis. Buat yang mudik bareng pasangan, ini bisa jadi tempat nge-date singkat sebelum lanjut perjalanan!
Kenapa Pemudik Enggan Mampir?
Untuk mencari tahu alasan pemudik lebih memilih langsung tancap gas ketimbang menikmati keindahan Purwakarta, kami sempat mewawancarai salah seorang pemudik, Budi (37), yang tengah beristirahat di rest area.
“Bukannya nggak mau mampir, ya, tapi kalau keluar tol dulu, biaya jadi lebih mahal. Lumayan, kan, bisa buat beli oleh-oleh di kampung. Selain itu, kalau keluar dari jalur utama, takutnya malah kena macet. Waktu tempuh jadi makin panjang, padahal kita pengennya cepet sampai rumah,” ujarnya sambil menyeruput kopi instan.
Budi bukan satu-satunya yang berpikir seperti itu. Banyak pemudik memilih perjalanan tanpa henti agar bisa menghemat biaya tol sekaligus menghindari macet yang bisa menyita waktu berharga mereka.
Purwakarta Lebih dari Sekadar Rest Area
Purwakarta juga punya pesona wisata sejarah dan budaya yang menarik. Salah satunya adalah Taman Sri Baduga, yang punya air mancur menari terbesar di Asia Tenggara.
Yes, kamu nggak salah baca! Air mancurnya bisa bergerak-gerak cantik dengan efek cahaya warna-warni yang bikin takjub.
Sayangnya, banyak orang cuma lewat dan nggak tahu kalau di balik rest area favorit mereka, ada pertunjukan spektakuler ini.
Lalu, kalau kamu tipe yang suka wisata kuliner, jangan cuma beli camilan di minimarket rest area! Di Purwakarta, ada Sate Maranggi yang sudah terkenal seantero Nusantara.
Saking enaknya, sate ini sering bikin orang rela mampir sejenak untuk menikmati seporsi daging empuk dengan bumbu khas yang meresap sempurna. Mau yang lebih unik? Ada juga Peuyeum Bendul, tape khas yang bisa jadi bekal perjalanan biar nggak cepat ngantuk.
Yuk, Kasih Kesempatan untuk Purwakarta!
Jadi, lain kali kalau kamu melewati Purwakarta saat mudik atau balik dari kampung halaman, jangan cuma menganggapnya sebagai tempat istirahat semata.
Coba kasih kesempatan buat eksplorasi lebih dalam. Siapa tahu, kamu bakal menemukan pengalaman yang lebih berkesan daripada sekadar mampir buat beli bensin dan cemilan.
Purwakarta bukan sekadar jalur persinggahan, tapi destinasi wisata yang diam-diam kece. Jadi, kapan nih, mampir beneran?