Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk melakukan pembersihan besar-besaran terhadap praktik mafia di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Ditjen Bea Cukai. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat integritas lembaga fiskal dan menjaga kestabilan sektor riil nasional.
Hal itu disampaikan Purbaya saat menjadi narasumber dalam talkshow “Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran” yang disiarkan di Metro TV, Jumat (17/10). Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan tak akan ragu menindak siapa pun yang terlibat dalam praktik penyelundupan atau permainan kotor di sektor kepabeanan dan perpajakan.
“Kalau riil sektor dijaga, barang-barang selundupan saya tutup, yang suka main selundupan saya tangkap. Sebentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya tidak peduli dibelakangnya siapa. Di belakang saya, Presiden,” ujar Purbaya.
Ia mengungkapkan, pembersihan tersebut akan dimulai dari sejumlah sektor industri seperti rokok, tekstil, dan baja. “Saya akan kejar satu per satu,” tegasnya.
Menurut Purbaya, langkah penertiban itu tidak hanya bertujuan menegakkan hukum, tetapi juga mendorong peningkatan rasio pajak serta pertumbuhan industri nasional. “Banyak barang selundupan ke sini, yang katanya orang bea cukainya tidak benar kerjanya,” ucapnya.
Purbaya juga menuturkan pernah memanggil pegawai Ditjen Bea Cukai untuk meminta klarifikasi terkait informasi adanya oknum yang membekingi praktik penyelundupan di pelabuhan dan jalur distribusi.
“Dirjen Bea Cukai saya kan (Jenderal) bintang tiga, kalau bintang empat (backing), kita lapor ke Presiden,” tandasnya.
















