Bandung — Pemerintah Kota Bandung memastikan bahwa Koperasi Merah Putih yang tengah digalakkan akan fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat, khususnya bahan pokok dan sembako.
Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung Erwin saat berbicara dalam agenda Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan di Gedung Graha Binangkit, Selasa, 6 Mei 2025.
“Koperasi dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar badan usaha. Ini adalah langkah konkrit dalam meningkatkan ketahanan ekonomi lokal,” jelas Erwin, dikutip Intiporia dari Portal Jabar.
Konsep koperasi ini berbasis domisili dan akan menjadi ujung tombak dalam pemenuhan kebutuhan harian warga secara efisien, terjangkau, dan mandiri.
Model ini dinilai lebih responsif karena berbasis wilayah, sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing kelurahan.
Pembentukan koperasi akan dimulai dengan musyawarah warga yang inklusif. Proses ini diharapkan melibatkan tokoh masyarakat, RT/RW, kader pemberdayaan, dan seluruh elemen warga untuk memastikan koperasi dibentuk atas dasar kebutuhan nyata.
“Dengan memberdayakan warga secara langsung, kita bisa menciptakan sistem distribusi yang lebih adil dan tidak terlalu bergantung pada pasar besar,” tambah Erwin.
Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, Tatang Muhtar, menambahkan bahwa ada 76 kelurahan yang belum memiliki koperasi aktif.
“Ini peluang besar untuk mendirikan koperasi baru yang bisa benar-benar menjawab kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari gerakan nasional pembentukan 80.000 koperasi yang direncanakan akan diresmikan serentak pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.***