Purwakarta – Di era digital yang semakin berkembang, keterampilan desain grafis menjadi kebutuhan penting bagi individu maupun komunitas kreatif.
Menyadari hal tersebut, Komunitas Pena dan Lensa (KOPEL) bersama Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himasi) Universitas Kartamulia menginisiasi kelas rutin diskusi dan belajar desain grafis dari nol.
Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan dan kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, diselenggarakan setiap Minggu sore dengan dukungan penuh dari Ekraf Purwakarta.
NGOLEK DESAIN – Diskusi, Bedah, dan Praktik Desain Grafis
Mengusung tema NGOLEK DESAIN, kegiatan ini mengajak pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengembangkan keterampilan desain grafis secara gratis.
Kolaborasi antara KOPEL, Himasi, dan Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Purwakarta ini bertujuan untuk menciptakan ruang belajar yang inklusif bagi siapa saja yang ingin memahami dunia desain grafis lebih dalam. Dilansir dari unggahan akun Kopel Studio @kopelstudio, berikut informasi yang diumumkan:
📅 Setiap Minggu Sore
🕓 Pukul 16.00 WIB
📍 Gedung Creative Center Purwakarta
💸 GRATIS & TERBUKA UNTUK UMUM!
Kegiatan ini menghadirkan graphic designer profesional yang siap berbagi pengalaman dan ilmu kepada peserta. Dengan konsep diskusi interaktif dan praktik langsung, NGOLEK DESAIN memberikan pengalaman belajar yang menarik dan aplikatif.
Berawal dari Keresahan dan Inovasi Kolaboratif
Menurut Rangga Maulana Iksan, Koordinator Umum KOPEL, program ini pertama kali diinisiasi sejak masa pandemi Covid-19. Seiring waktu, kegiatan ini terus berkembang dan kini menggandeng Himasi untuk memperluas cakupan pembelajaran di bidang digital kreatif.
“Karena hari ini sedang tren, kita harus berkolaborasi. Kalau di KOPEL, ini kami plesetkan menjadi ‘Kolabor Aksi’. Itu juga bagian dari agenda kami untuk terus berkolaborasi. Terlebih, KOPEL juga mendapat fasilitas dari pihak Ekraf Purwakarta untuk menggunakan ruangan ini sebagai tempat diskusi dan pembelajaran,” ujar Rangga.
Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan ruang diskusi, tetapi juga mendukung ekosistem kreatif yang lebih kuat di Purwakarta. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, harapannya adalah agar lebih banyak individu dapat memahami pentingnya desain grafis dalam era digital.
Menumbuhkan Kesadaran akan Pentingnya Desain Grafis
Desain grafis sering kali dianggap sebagai bidang yang mudah dipelajari secara otodidak. Namun, menurut Rangga, masih banyak orang yang kurang memahami kompleksitas proses kreatif dalam desain.
“Berawal dari keresahan saya saat terjun ke dunia desain grafis, saya melihat banyak orang masih belum melek dengan dunia desain sendiri. Bahkan, banyak yang menggampangkan proses kreatif yang harus ditempuh. Kami berharap masyarakat, khususnya para pelaku kreatif, dapat terus belajar. Minimal ketika kita butuh desain, kita bisa buat sendiri. Saat ini peluang di dunia kreatif sangat besar, tetapi sayangnya, kemampuan masih terbatas. Maka, kami bertujuan menyadarkan masyarakat agar lebih cakap digital, khususnya dalam desain grafis,” jelasnya.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, keterampilan desain grafis menjadi faktor penting dalam berbagai industri. Inilah yang mendorong KOPEL dan Himasi untuk terus menghadirkan program yang dapat meningkatkan literasi visual di kalangan masyarakat.
Perkembangan AI dan Tantangan bagi Desainer Muda
Dzaki Arrafi Wiguna, seorang graphic designer yang menjadi pemateri dalam diskusi pertama, menyoroti bagaimana perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) mempengaruhi minat generasi muda terhadap desain grafis.
“Saya melihat minat dan kreativitas pemuda dalam desain grafis saat ini cenderung menurun karena adanya perkembangan teknologi AI. Di tahun-tahun sebelum AI berkembang pesat, profesi desain grafis sangat didambakan, bahkan jarang orang yang bisa dengan mudah masuk ke dunia ini. Namun, semakin ke sini, karena perkembangan teknologi, desain grafis mulai kurang diminati,” ungkap Dzaki.
Meskipun AI mempermudah banyak aspek dalam desain, pemahaman dasar tentang prinsip desain tetap penting. Dzaki menekankan bahwa keahlian seorang desainer tidak hanya bergantung pada perangkat lunak, tetapi juga kreativitas dan pemikiran visual yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
“Kami ingin peserta yang mengikuti agenda ini setidaknya memahami bahwa desain itu penting dan tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi,” tambahnya.
Rangkaian Kegiatan dan Harapan ke Depan
Kegiatan NGOLEK DESAIN dirancang dalam beberapa sesi dengan pendekatan yang sistematis. Di pertemuan pertama, peserta diajak untuk berdiskusi dan memahami konsep dasar desain grafis. Pada pertemuan berikutnya, fokus akan lebih banyak pada sesi praktik di mana peserta dapat langsung menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari.
Naufal Multan, selaku PIC dari Himasi, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa ini. “Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi yang luar biasa antara KOPEL dan Himasi Universitas Kartamulia dalam menghadirkan kelas rutin diskusi dan belajar desain grafis selama bulan Ramadhan kali ini.
Kami juga mengapresiasi seluruh peserta yang telah antusias mengikuti setiap sesi. Semoga kegiatan ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang di masa depan.”
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan masyarakat yang memiliki pemahaman lebih dalam tentang desain grafis serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi KOPEL dan Himasi menjadi langkah nyata dalam membangun komunitas kreatif yang semakin berkembang di Purwakarta. Bagi yang ingin mengasah keterampilan desain, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung di sesi berikutnya!***