Bandung — Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun Kampung Inggris sebagai pusat pembelajaran bahasa Inggris dan destinasi wisata edukatif.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai pertemuan dengan perwakilan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia di Bale Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 16 Mei 2025.
Dalam pertemuan yang membahas sejumlah kolaborasi strategis antara Pemprov Jabar dan Kedubes Inggris, ide mengenai Kampung Inggris menjadi salah satu topik utama. Dilansir dari laman Humas Jabar, KDM (Kang Dedi Mulyadi) sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini, menekankan adanya Kampung Inggris tersebut, sekaligus menjadi upaya pengembangan pariwisata.
“Nanti kita bikin satu kampung saja. Di kampung itu orang-orang bicara pakai bahasa Inggris. Jadi tidak perlu lagi ke Jawa Timur, cukup di sini. Bisa untuk anak-anak belajar dan mengembangkan pariwisata,” ujar Dedi Mulyadi.
Kampung ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar bahasa Inggris, tetapi juga didesain menjadi kawasan wisata edukatif yang dapat menarik wisatawan, sekaligus menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matthew Downing, Wakil Kepala Second Cities Juliana Richter, Regional Outreach Manager for West Java Zoe Rimba, Communications Manager Adela, serta Head of Education British Council Indonesia Muhaimin.
Dedi menyatakan bahwa rencana ini merupakan bagian dari kerja sama pendidikan antara Jawa Barat dan Inggris, yang akan ditindaklanjuti secara teknis.
Ia bahkan menyampaikan akan melakukan kunjungan ke Kedubes Inggris dengan membawa serta para pemangku kepentingan terkait.
“Kita akan tindak lanjuti secara teknis. Saya akan berkunjung ke Kedubes Inggris dengan membawa para stakeholders agar pembicaraan lebih konkret dan menghasilkan kerja sama nyata,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan bahwa kerja sama ini diharapkan segera dituangkan dalam bentuk perjanjian resmi agar implementasinya bisa segera berjalan.
“Ya, nanti langsung dibikin dalam perjanjian kerja samanya. Tidak ada yang tidak bagus, harus bagus,” tutupnya.***