Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan menjuarai turnamen Denmark Open 2025 Super 750. Dalam laga final yang mendebarkan di Jyske Bank Arena, Minggu (19/10), Jonatan menumbangkan lawan tangguh dari Tiongkok, Shi Yuqi, melalui pertarungan tiga game yang berakhir dengan skor 17-21, 21-16, dan 21-19.
Gelar ini menjadi yang kedua diraih Jojo, sapaan akrab Jonatan, di ajang BWF Super 750 sepanjang tahun 2025.
Jonatan Christie mengungkapkan bahwa kemenangan ini tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi lapangan yang menantang.
“Yang pertama Puji Tuhan bisa kembali juara di Super 750 dan lawan Shi Yuqi selalu tidak mudah karena dia pemain yang sangat matang,” ujar Jonatan dalam keterangannya yang dirilis oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), 19 Oktober 2025.
“Tetapi saya melakukan semaksimal yang saya bisa karena di sini kondisinya menang angin, kalah angin juga, jadi ya strateginya sangat berpengaruh.” lanjutnya.
Jojo mengakui bahwa ia sempat salah perhitungan di game pertama, yang membuatnya tertinggal.
“Game 1 yang bikin kalah karena kondisi anginnya dari semifinal kemarin itu cukup kencang, strategi saya kurang tepat jadi saya kalah,” jelasnya.
Titik penentu kebangkitan dan kemenangannya terletak pada awal game penentuan.
“Yang menjadi penentu kemenangan sebenarnya di game 3 awal, di mana saya berada di sisi lapangan yang sama (dengan game kedua), jadi itu titik poin pentingnya,” tambahnya, merujuk pada pentingnya adaptasi terhadap kondisi angin di kedua sisi lapangan.
Kemenangan di Denmark Open ini terasa sangat spesial bagi Jonatan, mengingat perjuangan fisik yang harus ia lalui dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyebut gelar ini sebagai validasi atas kerja kerasnya di tengah pemulihan cedera.
“Gelar juara Denmark pastinya bukan hanya sekedar juara tetapi ini adalah hasil dari proses beberapa bulan belakangan ini yang ngga mudah buat saya,” ungkap Jonatan.
“Ada beberapa problem di badan saya, yang pelan-pelan saya harus balikkin kondisinya dulu, balikkin sakit-sakitnya dulu dan sampai akhirnya hasilnya bisa mengikuti di dua pertandingan belakang ini.” tutupnya.
Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil meraih podium tertinggi di Odense. Keberhasilannya ini membuktikan bahwa dengan mentalitas baja dan pemulihan yang disiplin, ia telah kembali menjadi salah satu kekuatan utama di kancah badminton dunia.