Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menorehkan prestasi gemilang di panggung internasional. Tiga perwakilan berhasil membawa pulang sejumlah penghargaan dari ajang Inspiring Leader Batik Conference and Culture Festival yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2 hingga 5 Oktober 2025.
Festival ini merupakan forum penting yang diikuti oleh delegasi dari 35 provinsi di Indonesia, serta perwakilan dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Tujuan utama acara ini adalah menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap nilai dan filosofi batik sebagai simbol identitas dan kebanggaan bangsa, sekaligus melatih jiwa kepemimpinan untuk menjadi agen pelestari budaya yang kreatif dan inspiratif.
Rangkaian kegiatan festival yang berlangsung selama empat hari terbagi menjadi dua fokus utama. Puncak kegiatan di hari kedua adalah Konferensi Batik dan presentasi mendalam mengenai filosofi batik. Hari ketiga kemudian menjadi sesi kompetitif, menampilkan Lomba Fashion Show dan Bakat Budaya, di mana para delegasi Purwakarta menunjukkan kebolehannya.
Tiga srikandi asal Purwakarta yang mewakili Indonesia ini berhasil meraih gelar bergengsi. Khalila Hazna Chairunnisa dinobatkan sebagai Best Traditional Act (Penampil Tradisi Budaya Terbaik). Rekan delegasinya, Mawar Amalia Fitri, diakui kepemimpinan dan advokasinya dengan gelar Best Delegates (Delegasi Terbaik). Sementara itu, Bintang Esa turut mengharumkan nama bangsa dengan meraih posisi Juara 3 Bakat Budaya.
Dalam sesi Bakat Budaya, Khalila tampil memukau dengan penuh penghayatan yang membuatnya meraih penghargaan tertinggi di kategori tersebut. Bintang Esa juga menunjukkan kualitas performa terbaiknya hingga menempati Juara 3. Sementara Mawar Amalia Fitri, di luar panggung seni, menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda terbaik, yang terbukti lewat gelar Best Delegates yang ia raih selama konferensi.
Saat dimintai tanggapan mengenai prestasinya, Khalila menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah pengingat untuk terus menjaga warisan budaya.
“Lewat penampilan tradisional ini, saya ingin menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tapi sumber inspirasi untuk masa depan. Setiap gerakan adalah pesan, setiap motif adalah kisah,” ujarnya.
“Penghargaan Best Traditional Act ini menjadi pengingat bagi saya untuk terus menjaga serta mempersembahkan budaya dengan sepenuh hati.” tambahnya kepada Intiporia saat dihubungi, 7 Oktober 2025.
Keberhasilan tiga wakil dari Kabupaten Purwakarta ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik dalam melestarikan kekayaan budaya maupun dalam kapasitas kepemimpinan. Kemenangan ini merupakan kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia di mata dunia.
















