Di tengah padatnya permukiman warga di wilayah RT 007/RW 014, Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, terdapat sebuah ruang terbuka yang kini menjadi pusat kehidupan sosial warga.
Lahan kosong yang sebelumnya tak dimanfaatkan, kini disulap menjadi lapangan serbaguna yang hidup dengan aktivitas olahraga, kegiatan sosial, hingga tempat menjalin silaturahmi antarwarga.
“Lapangan ini sudah kita selesaikan satu tahun yang lalu dan dipergunakan untuk fasilitas warga, sebagai sarana olahraga dan juga untuk sarana silaturahmi warga, termasuk acara khusus seperti adanya hajatan,” ujar Ketua RT 007, Bapak Isman.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan lahan ini penting, mengingat gang-gang sempit di pemukiman warga cukup sulit menampung keramaian.
Setiap harinya, lapangan ini menjadi tempat bermain anak-anak, berolahraga futsal, bulutangkis dan olahraga lainnya, hingga tempat berkumpul warga saat ada agenda bersama.
“Harapannya lapangan ini dapat menjadi sarana bermain untuk kalangan anak khususnya. Anak-anak sekarang kan dekat sekali dengan gadget, nah adanya lapangan ini diharapkan mereka bisa lebih aktif bersosialisasi dan berolahraga,” ungkap Pak Isman.
Meski lapangan masih bersifat outdoor dan terbuka, warga bersama pengurus RT terus berupaya melakukan pembenahan dan peningkatan fasilitas.
“Ke depan juga akan ditingkatkan dan dibenahi secara maksimal, seiring penambahan dana yang terkumpul,” tambahnya.
Dengan adanya fasilitas sarana olahraga ini, Pa Isman memberikan ruang dan kesempatan bagi warga yang aktif berolahraga untuk disiapkan dapat mengikuti kompetisi olahraga di luar wilayah dan event tertentu.

Tak hanya itu, RT 007 juga aktif mengelola bank sampah yang dinamai Bank Sampah Berkah, yang sudah berjalan sejak Januari 2024.
“Kami juga ada kegiatan mengumpulkan sampah-sampah daur ulang, yang dikelola melalui bank sampah. Setiap dua pekan sekali, sampah dari seluruh wilayah RT dikumpulkan, dibersihkan, dan dijual ke pengepul. Dana hasil penjualannya disalurkan ke anak yatim dan kaum dhuafa,” jelas Pak Isman saat diwawancarai, 4 Mei 2025.
Bank sampah ini pun pernah menjadi objek penelitian lapangan dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Meski begitu, tantangan tetap ada.
“Sekarang ini mulai mengalami kendala seperti loading area, karena kapasitas mulai terbatas. Bangunan yang digunakan juga masih milik warga. Ke depan kami ingin memanfaatkan tanah kosong di sekitar untuk tambahan loading area, dengan perencanaan matang agar tetap aman jika terjadi banjir,” jelasnya lagi.
Kisah warga RT 007 ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi, kepedulian, dan semangat gotong royong dapat menciptakan perubahan positif, bahkan di tengah keterbatasan ruang.
Dari lapangan kecil hingga bank sampah produktif, semua dimulai dari inisiatif warga yang peduli akan lingkungannya.***