Bandung — Sebuah inovasi transportasi unik sedang digodok oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Program bertajuk “Kereta Petani dan Pedagang” ini dirancang untuk memudahkan distribusi hasil bumi sekaligus menekan biaya logistik antarwilayah di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, konsep tersebut hadir sebagai bentuk perhatian terhadap petani dan pedagang kecil yang kerap menghadapi kendala transportasi. Dalam pertemuannya dengan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin, Dedi mengusulkan agar satu jalur kereta di Jawa Barat dialokasikan khusus untuk mengangkut hasil pertanian dan peternakan.
“Saya ingin satu rel disiapkan khusus untuk petani dan pedagang. Jadi mereka bisa membawa hasil bumi langsung ke pasar tanpa mengganggu penumpang umum,” ujar Dedi, dikutip, Sabtu, 8 November 2025.
Menanggapi hal tersebut, Bobby mengungkapkan bahwa KAI telah menyiapkan empat unit awal Kereta Petani dan Pedagang, dan akan menambah empat unit tambahan khusus untuk wilayah Jawa Barat.
“Empat unit tambahan ini kami siapkan khusus untuk Jawa Barat. Produksinya segera kami jalankan,” kata Bobby.
Ia menjelaskan, kereta ini akan didesain tanpa sistem pendingin (AC) agar aman bagi hewan ternak seperti ayam atau domba, sesuai dengan saran Presiden yang menilai sistem pendingin justru dapat membahayakan hasil ternak selama perjalanan.
KDM—sapaan akrab Dedi—menilai langkah tersebut dapat menjadi solusi nyata bagi petani dan pedagang dari wilayah seperti Cianjur, Subang, Indramayu, hingga Cirebon. Ia pun mengusulkan agar jalur angkutan hasil bumi dari Cirebon menuju Jakarta diintegrasikan dengan stasiun-stasiun penggilingan beras di sepanjang lintasan.
“Bayangkan kalau di dekat stasiun seperti Subang, Indramayu, atau Cirebon dibuat penggilingan beras, hasilnya bisa langsung naik kereta menuju Jakarta,” jelasnya.
Rencana tersebut mendapat sambutan positif dari pihak KAI. Bobby menyebutkan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Pemprov Jabar.
“Baik, kita buat MoU untuk program angkutan distribusi barang,” tegas Bobby.
Sebagai langkah awal kolaborasi, KAI juga akan meluncurkan Kereta Wisata Cianjur–Sukabumi pada Desember mendatang. Proyek ini menjadi bagian dari revitalisasi jalur kereta wilayah selatan Jawa Barat, sekaligus pembuka jalan menuju transportasi terintegrasi yang ramah bagi petani, pedagang, dan masyarakat luas.
















