Expo SKB, PNF, PKBM, dan LKP berlangsung dan digelar di area Taman Air Mancur Sri Baduga (Situ Buleud) Purwakarta pada Sabtu, 22 November 2025. Sejak pagi hari, stan dari 28 PKBM, 1 SKB, dan 9 LKP mulai memamerkan riasan booth, produk unggulan, serta beragam penampilan seni yang ditampilkan kepada juri pada sesi ajang pertunjukan peserta didik.
Pengunjung datang silih berganti, mencicipi karya sekaligus mencari informasi pendidikan nonformal yang ditawarkan berbagai lembaga.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sadiyah, M.Pd, menekankan bahwa expo ini bukan hanya ajang unjuk karya, melainkan bagian dari strategi besar menuntaskan persoalan pendidikan di Purwakarta.
Ia menyebut masih ada sekitar 1.400 anak yang putus sekolah dan menyoroti perlunya edukasi kepada orang tua agar memahami pentingnya keberlanjutan pendidikan.
Menurutnya, jalur nonformal seperti PKBM harus menjadi pintu alternatif bagi mereka yang tidak lagi mengikuti pendidikan formal. Ia mengatakan bahwa expo ini juga diharapkan membuka pendaftaran peserta didik baru.
“Kita ajak dan tarik mereka ke pendidikan nonformal,” ujarnya, sembari menegaskan bahwa PKBM memiliki peran penting dalam penuntasan pendidikan daerah.
Sadiyah juga menyinggung keberadaan LKP yang kini semakin relevan dengan kebutuhan industri.
Ia menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan telah membuka peluang bagi lulusan LKP, sehingga lembaga pelatihan perlu terus diberdayakan melalui berbagai program dan pelatihan yang responsif terhadap kebutuhan pasar.
“kemudian adanya LKP, nah LKP yang aktif ini kita terus berdayakan, melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan LKP perlu dipahami masyarakat karena perusahan-perusahaan pun sudah membuka peluang bagi lulusan LKP,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Nonformal, Tanti Rosida, S.Sos, menambahkan bahwa expo ini menjadi ruang untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pendidikan tidak harus ditempuh melalui jalur formal.
“Pendidikan nonformal lebih fleksibel dan terjangkau,” jelasnya, seraya berharap kegiatan ini mampu ikut menekan angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Purwakarta.
Sepanjang rangkaian kegiatan, suasana expo berlangsung meriah. Para pengunjung tak hanya melihat-lihat karya, tetapi juga berdialog langsung dengan pengelola lembaga, mengikuti demonstrasi keterampilan, hingga menyaksikan penampilan seni dari para peserta didik.
Gelaran ini menjadi bukti bahwa pendidikan nonformal terus berkembang dan hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan akses belajar alternatif.
















