• Tentang Kami
  • Layanan Iklan
  • Hubungi Kami
Rabu, 23 Juli 2025
Intiporia
Kirim Artikel
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Dunia
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    pelecehan

    Dinamika Dunia Kerja, Menyoal Diskriminasi dan Pelecehan di Perusahaan

    Ilustrasi mahasiswa baru - Pixabay/StockSnap

    Mengenal Mata Kuliah Konsentrasi, Peran Strategis dalam Membangun Kompetensi Mahasiswa

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan santap malam privat yang digelar oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Senin malam, 14 Juli 2025, di Paris. Foto: BPMI Setpres/Cahyo

    Kehangatan Diplomasi di Élysée: Prabowo Santap Malam Privat Bersama Macron

    Logo

    PSI Ganti Logo, Jokowi: Pembaruan Brand adalah Keniscayaan Pasar

    Bek PERSIB asal Brasil, Julio Cesar. (PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)

    Reuni Mantan Rekan Setim di PERSIB: Julio Cesar Puji Ketajaman Uilliam Barros

    Bandung Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars 2025

    Bandung Raih Gelar Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi U-14 & U-16 All Stars 2025 dalam Laga Sengit

    mahasiswa

    Tips Hemat Makan Sehat untuk Mahasiswa Kos dengan Budget Minim

    Erick Thohir saat menyaksikan Semifinal All Stars Piala Pertiwi 2025 di Kudus - Dok. PSSI

    PSSI Perkuat Komitmen pada Sepak Bola Putri Melalui HYDROPLUS Piala Pertiwi dan Kompetisi MilkLife

    Gelandang PERSIB, Robi Darwis. (PERSIB.co.id/Dok Timnas Indonesia)

    Doa Robi Darwis untuk Garuda Muda: Siap Berjuang di Piala AFF U23, Targetnya Juara!

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
No Result
View All Result
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
    • All
    • Budaya
    • Dunia
    • Film
    • Kampus
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Peristiwa
    • Politik
    • Selebritas
    • Teknologi
    • Wisata
    pelecehan

    Dinamika Dunia Kerja, Menyoal Diskriminasi dan Pelecehan di Perusahaan

    Ilustrasi mahasiswa baru - Pixabay/StockSnap

    Mengenal Mata Kuliah Konsentrasi, Peran Strategis dalam Membangun Kompetensi Mahasiswa

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan santap malam privat yang digelar oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Senin malam, 14 Juli 2025, di Paris. Foto: BPMI Setpres/Cahyo

    Kehangatan Diplomasi di Élysée: Prabowo Santap Malam Privat Bersama Macron

    Logo

    PSI Ganti Logo, Jokowi: Pembaruan Brand adalah Keniscayaan Pasar

    Bek PERSIB asal Brasil, Julio Cesar. (PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)

    Reuni Mantan Rekan Setim di PERSIB: Julio Cesar Puji Ketajaman Uilliam Barros

    Bandung Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars 2025

    Bandung Raih Gelar Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi U-14 & U-16 All Stars 2025 dalam Laga Sengit

    mahasiswa

    Tips Hemat Makan Sehat untuk Mahasiswa Kos dengan Budget Minim

    Erick Thohir saat menyaksikan Semifinal All Stars Piala Pertiwi 2025 di Kudus - Dok. PSSI

    PSSI Perkuat Komitmen pada Sepak Bola Putri Melalui HYDROPLUS Piala Pertiwi dan Kompetisi MilkLife

    Gelandang PERSIB, Robi Darwis. (PERSIB.co.id/Dok Timnas Indonesia)

    Doa Robi Darwis untuk Garuda Muda: Siap Berjuang di Piala AFF U23, Targetnya Juara!

  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Intiporia
  • Sekilas
  • Tren
  • Have Fun!
  • Esai
  • Belajar
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
Home Esai

Dari Tadah Hujan Menjadi Pembuat Hujan: Transformasi Ekonomi Desa Citalang Berdasarkan Warisan 200 Tahun

Ketika sejarah tidak sekadar menjadi cerita, tetapi blueprint untuk masa depan yang gemilang.

Firman Aji Setiyawan by Firman Aji Setiyawan
22 Mei 2025
in Esai, Budaya
Ilustrasi Tadah Hujan Filosofi Desa Citalang Purwakarta - Freepik/Kireyonok_Yuliya

Ilustrasi Tadah Hujan Filosofi Desa Citalang Purwakarta - Freepik/Kireyonok_Yuliya

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Linkedin

Membayangkan sebuah desa, kita mungkin tak langsung terbayang sebuah laboratorium hidup dengan warisan berabad-abad. Namun, itulah Desa Citalang, sebuah desa di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.

Dari hamparan alang-alang gersang dengan hanya tujuh gubuk bambu di tahun 1830, Citalang telah membuktikan bahwa DNA kepemimpinan visioner, resiliensi luar biasa, dan kemampuan adaptasi sudah tertanam dalam setiap jengkal tanahnya.

BACA JUGA

Dinamika Dunia Kerja, Menyoal Diskriminasi dan Pelecehan di Perusahaan

Kalau Bahagia Itu ‘Mahal’, Kamu Mau ‘Bayar’ Pakai Rasa Sakit yang Mana?

Kini, saatnya mengaktifkan kembali gen-gen keunggulan itu untuk menciptakan transformasi ekonomi yang revolusioner, mengubah desa dari sekadar “tadah hujan” menjadi “pembuat hujan” kemakmuran.

Warisan DNA Kepemimpinan yang Terlupakan

Sejarah Desa Citalang adalah kisah tentang keberanian dan strategi. Tahun 1830, Raden Mas Bangsayuda membuat keputusan yang mengubah segalanya. Alih-alih terus berperang melawan VOC dengan senjata, ia memilih strategi yang lebih cerdas: mengubah konfrontasi menjadi kolaborasi. Inilah mindset pertama yang harus kita reaktivasi.

“Jika tidak bisa mengalahkan sistem, maka kuasailah sistem itu dari dalam,” sepertinya begitu filosofi Patinggi I. Dengan diplomasi dan visi jangka panjang, ia tidak hanya mendapat legitimasi dari Belanda, tetapi juga mengubah padang alang-alang menjadi lahan produktif.

Pelajaran Modern: Dalam era digital dan globalisasi, Desa Citalang tidak perlu takut terhadap modernisasi. Justru harus memanfaatkannya sebagai akselerator untuk mengangkat nilai-nilai lokal ke panggung global.

Lalu ada kisah Patinggi III yang revolusioner. Ketika ia memutuskan membeli lahan sawah 1,4 Ha dari hasil lumbung desa, ia tidak sedang membeli tanah, melainkan masa depan. Mas Kobik kemudian memperluas visi ini dengan menambah kepemilikan menjadi 5,065 Ha. Ini bukan sekadar transaksi ekonomi biasa. Ini adalah manifestasi dari prosperity mindset – berpikir tujuh generasi ke depan, berinvestasi untuk kemakmuran yang berkelanjutan.

Refleksi Modern: Berapa banyak pemimpin desa hari ini yang berani mengalokasikan sebagian besar pendapatan desa untuk investasi jangka panjang? Berapa banyak yang masih terjebak dalam mindset “bertahan hidup” – habiskan hari ini, pikirkan besok nanti?

Anatomi Resiliensi: Rahasia Bertahan 200 Tahun

Jika kita membuat garis waktu adaptasi Desa Citalang, kita akan menemukan pola yang luar biasa:

  1. Era VOC (1830-1900): Transformasi dari perlawanan bersenjata menjadi diplomasi ekonomi.
  2. Era Kolonial (1900-1942): Modernisasi sistem pemerintahan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai lokal.
  3. Era Jepang (1942-1945): Bertahan hidup dengan solidaritas komunal.
  4. Era Kemerdekaan (1945-1998): Stabilisasi dan pembangunan bertahap.
  5. Era Reformasi (1998-2020): Demokratisasi dan transparansi.

Pola yang sama: menghadapi disrupsi dengan inovasi, bukan resistensi. Seperti bambu yang lentur namun tidak patah, Desa Citalang telah membuktikan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi tanpa kehilangan identitas. Inilah yang disebut “The Citalang Way” – sebuah filosofi hidup yang menggabungkan pragmatisme dengan idealisme.

Rumus Citalang: Tradisi + Inovasi = Transformasi Berkelanjutan

Blueprint Ekonomi Masa Depan: Dari Bertahan Hidup ke Kemakmuran

Selama ini, mayoritas ekonomi desa beroperasi dalam “Survival Mode”:

  • tanam padi → jual gabah → bertahan hidup;
  • menunggu bantuan → bergantung pada pihak luar → siklus kemiskinan;
  • berpikir jangka pendek → tidak ada investasi → stagnan.

Saatnya berevolusi ke “Prosperity Mode”:

  • tanam padi → proses menjadi produk premium → ciptakan brand heritage → jual dengan margin tinggi;
  • ciptakan nilai → bangun ekosistem → siklus kemakmuran;
  • berpikir generasional → investasi strategis → pertumbuhan eksponensial.
Heritage Economy: Ketika Sejarah menjadi Emas

Bayangkan ini: setiap karung beras yang dijual bukan hanya beras biasa, tetapi “Beras Heritage Citalang 1830” – beras yang ditanam di tanah yang sama dengan yang pernah diolah oleh para Patinggi, dengan storytelling yang kuat tentang perjuangan 200 tahun.

  • Beras biasa: Rp 12.000/kg
  • Beras Heritage Citalang: Rp 35.000/kg
  • Peningkatan margin: 191%

Kalikan dengan 5,065 Ha lahan, dan kita bicara tentang transformasi ekonomi yang revolusioner.

Digital Village: Memanfaatkan Teknologi untuk Scalling Heritage

Desa Citalang juga dapat menjadi Desa Digital dengan memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan warisan:

  1. E-commerce Heritage: Marketplace khusus produk-produk Citalang dengan storytelling sejarah.
  2. Virtual Tourism: Pengalaman tur virtual ke situs-situs bersejarah dengan teknologi VR.
  3. Knowledge Sharing: Platform pembelajaran online tentang kearifan tradisional dan praktik terbaik pembangunan desa.
  4. Crowdfunding: Platform untuk mendanai proyek-proyek pembangunan desa secara kolektif.

Empat Pilar Kemakmuran Ekonomi Citalang

Pilar 1: Wisata Agri-Heritage – “Pengalaman Sejarah Hidup”

  • Bukan sekadar wisata biasa, tetapi pengalaman imersif di mana pengunjung dapat: Tinggal di homestay bergaya era Patinggi.
  • Belajar bertani dengan teknik tradisional yang dipadu teknologi modern.
  • Mengikuti “Leadership Journey” – program pembelajaran kepemimpinan berdasarkan kisah para Patinggi.
  • Menikmati kuliner heritage dengan resep turun-temurun.

Target Pendapatan: Rp 2-3 miliar per tahun dari 10.000 wisatawan premium.

Pilar 2: Produk Heritage Premium – “Merek dengan Jiwa”

Setiap produk Citalang memiliki cerita. Setiap kemasan memiliki kode QR yang menghubungkan konsumen dengan video storytelling tentang sejarah produk tersebut.

Lini Produk:

  • Citalang Heritage Rice: Beras premium dengan sertifikasi organik.
  • Patinggi Coffee: Kopi dengan paduan khusus yang konon disukai para pemimpin desa.
  • Kerajinan Tangan 1830: Kerajinan tangan dengan motif sejarah.
  • Ramuan Tradisional: Jamu dan obat tradisional dengan resep era Patinggi.

Pilar 3: Ekonomi Pengetahuan – “Monetisasi Kearifan”

Desa Citalang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang luar biasa. Saatnya memonetisasi pengetahuan ini melalui “Citalang Leadership Institute”:

  • Program pelatihan kepemimpinan untuk kepala desa se-Indonesia.
  • Konsultasi pembangunan desa berkelanjutan.
  • Pusat penelitian untuk pengembangan pedesaan.
  • Program mentorship untuk pemimpin muda.

Target Pendapatan: Rp 1-2 miliar per tahun dari transfer pengetahuan.

Pilar 4: Ekonomi Kreatif – “Storytelling yang Menguntungkan”

Kreasi Konten Digital:

  • Channel YouTube “Chronicles of Citalang” dengan target 1 juta pelanggan.
  • Podcast “Wisdom of Patinggi” tentang kepemimpinan dan pengembangan pedesaan.
  • Kursus online “The Citalang Way” untuk pembangunan desa.
  • Merchandise dengan desain heritage yang unik.

Peta Jalan Implementasi: Dari Visi ke Aksi

Fase 1: Pembangunan Fondasi (Tahun 1-2) – Fokus pada “Membangun Infrastruktur Pola Pikir”. Ini termasuk:

  • Branding heritage untuk produk yang sudah ada.
  • Pengembangan platform digital.
  • Mobilisasi masyarakat dan lokakarya transformasi mindset.
  • Proyek percontohan agrowisata.

Target: 100% keluarga terlibat dalam kegiatan ekonomi, peningkatan 50% dalam pendapatan desa.

Fase 2: Peningkatan Skala (Tahun 3-4) – Fokus pada “Ekspansi dan Diversifikasi”:

  • Meluncurkan Citalang Leadership Institute.
  • Memperluas pemasaran digital secara nasional.
  • Mengembangkan lini produk premium.
  • Membangun kemitraan strategis dengan universitas dan investor.

Target: Peningkatan 300% dalam PDB desa, pengenalan merek secara nasional.

Fase 3: Penciptaan Warisan (Tahun 5-10) – Fokus pada “Menjadi Model untuk Indonesia”:

  • Citalang menjadi praktik terbaik pembangunan pedesaan di Indonesia.
  • Mengekspor produk heritage ke pasar internasional.
  • Menjadi destinasi untuk wisata pedesaan dan pembelajaran kepemimpinan.
  • Menciptakan 1.000+ lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

DNA Budaya: Kekuatan Tak Terlihat yang Menentukan Kesuksesan

Nilai-nilai warisan yang harus dipertahankan:

  1. Gotong Royong Modern: Bukan sekadar kerja bakti membersihkan jalan, tetapi kewirausahaan kolaboratif di mana setiap keluarga memiliki peran dalam rantai nilai ekonomi desa.
  2. Kepemimpinan Rotasi: Mengadopsi sistem Patinggi modern di mana kepemimpinan dalam proyek ekonomi bergilir, memastikan distribusi pengetahuan dan kesempatan yang merata.
  3. Berpikir Generasional: Setiap keputusan ekonomi dipertimbangkan dampaknya untuk 7 generasi ke depan, seperti yang dilakukan Patinggi III ketika membeli lahan sawah.
  4. Harmoni dalam Keberagaman: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan identitas, seperti yang ditunjukkan dalam sejarah 200 tahun desa.
    Ritual dan tradisi juga dapat menjadi penggerak ekonomi melalui Festival Heritage

Fesitival Heritage Tahunan:

  • Commemoration of Patinggi Day dengan cultural performance dan pameran produk
  • Heritage food festival dengan kuliner tradisional
  • Leadership summit dengan mengundang pemimpin desa dari seluruh Indonesia
  • Investment expo untuk menarik investor yang tertarik dengan heritage economy,

Tantangan dan Peluang: Menavigasi Masa Depan

Tantangan yang Harus Diantisipasi

  • Kesenjangan Generasi: Bagaimana memastikan generasi muda tetap tertarik untuk terlibat dalam pembangunan desa tanpa kehilangan semangat modern mereka.
  • Solusi: Program kewirausahaan pemuda dengan teknologi modern tetapi berbasis nilai-nilai heritage.
  • Otentisitas vs. Komersialisasi: Bagaimana memonetisasi heritage tanpa menghilangkan keasliannya?
  • Solusi: Pedoman otentisitas yang ketat dan pengawasan komunitas untuk setiap inisiatif komersial.
  • Keterbatasan Infrastruktur: Bagaimana mengatasi keterbatasan infrastruktur fisik dan digital?
  • Solusi: Kemitraan publik-swasta dan crowdfunding untuk pengembangan infrastruktur.

Peluang yang Menunggu

  1. Dukungan Pemerintah: Program pemerintah untuk pengembangan pedesaan dan pelestarian heritage bisa menjadi daya ungkit untuk mempercepat transformasi.
  2. Lonjakan Pariwisata: Tren pariwisata heritage dan pengalaman otentik di Indonesia sedang meningkat signifikan.
  3. Adopsi Digital: Pandemi telah mempercepat adopsi digital, membuka peluang besar untuk pemasaran digital dan e-commerce.
  4. Investasi ESG: Investor semakin tertarik dengan investasi yang memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif.

Epilog: Manifesto untuk Generasi Penerus

Kepada Para Penerus Kepemimpinan Desa Citalang,

Anda adalah pewaris DNA kepemimpinan yang luar biasa. Darah Raden Mas Bangsayuda yang berani mengubah strategi mengalir dalam setiap keputusan yang Anda buat. Visi jangka panjang Patinggi III yang membeli lahan untuk masa depan ada dalam setiap investasi yang Anda pilih.

Jangan pernah merasa kecil. Desa Citalang telah membuktikan bahwa dengan kepemimpinan yang tepat, sebuah desa kecil bisa mengubah dunia. Para Patinggi tidak memiliki internet, teknologi, atau akses ke pasar global. Anda memiliki semuanya.
Jangan pernah melupakan akar. Dalam mengejar modernisasi, ingatlah bahwa kekuatan terbesar Anda adalah heritage dan nilai-nilai yang telah teruji 200 tahun. Jadikan tradisi sebagai keunggulan kompetitif, bukan hambatan.

Jangan pernah berhenti bermimpi. Jika para Patinggi bisa mengubah padang alang-alang menjadi lahan produktif dengan peralatan seadanya, bayangkan apa yang bisa Anda capai dengan semua sumber daya yang tersedia hari ini.

Kepada Warga Desa Citalang,

Anda bukan sekadar penduduk desa biasa. Anda adalah penerus legacy 200 tahun perjuangan dan pencapaian luar biasa. Setiap keluarga di Citalang memiliki potensi untuk menjadi wirausahawan, setiap individu memiliki cerita yang bisa menjadi inspirasi untuk orang lain.

Saatnya mengubah mindset dari “bertahan hidup” menjadi “menciptakan kemakmuran”. Dari “menunggu bantuan” menjadi “menciptakan kesempatan”. Dari “bertahan hidup secara individual” menjadi “kemakmuran kolektif”.

Ingatlah selalu: Anda adalah keturunan dari orang-orang yang berani mengubah takdir. Para Patinggi tidak menerima keadaan apa adanya. Mereka menciptakan keadaan yang mereka inginkan. Sekarang giliran Anda.

Call to Action: Dari Pembaca Menjadi Pemimpin Perubahan

Untuk Pemimpin Desa Lainnya,
Desa Citalang bukan satu-satunya desa yang memiliki sejarah panjang dan heritage yang kaya. Setiap desa di Indonesia memiliki kisah unik dan keunggulan kompetitif masing-masing.

Pertanyaan untuk refleksi:

  1. Apa heritage unik yang dimiliki desa Anda?
  2. Bagaimana sejarah desa Anda bisa menjadi fondasi untuk transformasi ekonomi?
  3. Siapa tokoh-tokoh bersejarah di desa Anda yang bisa menjadi inspirasi untuk kepemimpinan modern?

Untuk Investor dan Pemangku Kepentingan,
Ekonomi heritage bukan sekadar tren, tetapi model bisnis berkelanjutan yang menggabungkan keuntungan dengan tujuan. Investasi di desa-desa heritage seperti Citalang bukan hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif untuk pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk Generasi Muda,
Anda tidak harus meninggalkan desa untuk mencapai kesuksesan. Dengan mindset yang tepat dan pemanfaatan teknologi, desa bisa menjadi landasan peluncur untuk kesuksesan yang lebih bermakna. Desa Citalang membuktikan bahwa daerah pedesaan bisa menjadi pusat inovasi dan kekuatan ekonomi.

Penutup: Dari Tadah Hujan Menjadi Pembuat Hujan

Desa Citalang hari ini berdiri di persimpangan sejarah. Di satu sisi, ia memiliki legacy 200 tahun yang luar biasa. Di sisi lain, ia menghadapi masa depan yang penuh peluang sekaligus tantangan.

Pilihan ada di tangan generasi sekarang: apakah akan terus menjadi “tadah hujan” yang menunggu berkah dari langit, atau akan menjadi “pembuat hujan” yang secara aktif menciptakan kemakmuran untuk semua?

Sejarah telah menunjukkan jawabannya. Para Patinggi tidak pernah menunggu. Mereka bertindak. Mereka berinovasi. Mereka menciptakan masa depan yang mereka inginkan.
Sekarang giliran kita. Saatnya mengaktifkan kembali DNA kepemimpinan yang tertidur. Saatnya mentransformasi heritage menjadi kemakmuran. Saatnya Desa Citalang tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi menjadi pembuat sejarah baru.

Waktunya adalah sekarang. Tempatnya adalah di sini. Orangnya sudah siap.
Mari kita mulai dari Citalang, untuk Indonesia, untuk dunia.

Artikel ini dipersembahkan untuk para penerus kepemimpinan dan seluruh warga Desa Citalang, serta semua pihak yang percaya bahwa transformasi dimulai dari pola pikir, diakselerasi oleh tindakan, dan diwujudkan melalui upaya kolektif.

#CitalangTransformation #HeritageEconomy #RuralInnovation #ProsperityCreation

Tags: BudayaPurwakartaSejarah

Ayo berlangganan untuk dapatin pemberitahuan terbaru dari postingan kami!

Unsubscribe

Related Posts

pelecehan
Esai

Dinamika Dunia Kerja, Menyoal Diskriminasi dan Pelecehan di Perusahaan

22 Juli 2025
Rasa Sakit
Esai

Kalau Bahagia Itu ‘Mahal’, Kamu Mau ‘Bayar’ Pakai Rasa Sakit yang Mana?

13 Juli 2025
Remaja
Esai

Membaca Fenomena Ekspresi Remaja lewat Teori Howard S. Becker

13 Juli 2025
monogami
Esai

Monogami: Apakah Sifat Dasar Manusia atau Pilihan Sosial?

9 Juli 2025
Pajak
Esai

Marketplace Bakal Pungut Pajak Pedagang?

9 Juli 2025
Ajang Puteri Kebaya Indonesia 2025
Budaya

Perayaan Budaya dan Harapan Kebaya Mendunia di Ajang Puteri Kebaya Indonesia 2025

8 Juli 2025
Next Post
Dedi Mulyadi - Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi #8 (Kabupaten Majalengka) Hiburan Khas Jawa Barat - Humas Jabar

Dedi Mulyadi Tanggapi Santai Julukan 'Gubernur Lambe Turah' dari Anggota DPR RI

  • PUK SP AMK FSPMI PT TS Tech Indonesia Gelar Musnik V - Dok. Intiporia

    PUK SP AMK FSPMI PT TS Tech Indonesia Gelar Musnik V, Bupati Purwakarta Turut Hadir

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Pernikahan Putra Gubernur Dedi Mulyadi Disaksikan Ketua MPR dan Menteri Agama

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Air Mancur Taman Sri Baduga Kembali Bersinar, Bupati Om Zein Hadir Langsung

    654 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Kalau Bahagia Itu ‘Mahal’, Kamu Mau ‘Bayar’ Pakai Rasa Sakit yang Mana?

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Momen Haru Om Zein, KDM Hadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Purwakarta ke-194

    653 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Forum

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kirim Artikel
  • Fotoporia
  • Hubungi Kami

© 2025 All Right Reserved Intiporia - Intip Dunia yang Menyenangkan