Purwakarta – Sejak akhir Februari 2025, wilayah Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, mengalami banjir akibat curah hujan tinggi. Situasi semakin memburuk ketika tanggul Sungai Cinangka Mangalai jebol, menyebabkan banjir besar pada 8 Maret 2025. Ketinggian banjir di beberapa titik mencapai 80 cm, membuat banyak rumah dan fasilitas umum terendam.
Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya akses jalan kabupaten penghubung Kecamatan Jatiluhur – Kecamatan Sukasari karena tertutup banjir, dan padamnya aliran listrik area terdampak.
Banjir Cikao Bandung Berlangsung Cukup Lama
Laporan yang diunggah dari akun Instagram Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, 8 Maret 2025, mencatat bahwa 157 kepala keluarga (KK) terdampak dan harus diungsikan. Warga yang terdampak banjir dengan ketinggian 30cm – 1.5m, berlokasi di Kp. Batu Layang RT. 05, 06, 07, 09 dan 10, Desa Cikao Bandung Kec. Jatiluhur, Purwakarta.
Banjir di Jatiluhur ini berdampak luas bagi warga setempat. Tim evakuasi dan relawan terus berupaya membantu para korban, terutama lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus. Berdasarkan unggahan terbaru dari BPBD Purwakarta melaporkan kegiatan monitoringnya, Senin, 10 Maret 2025, yang berlokasi di titik banjir Kp. Batu Layang Ds. Cikao Bandung Kec. Jatiluhur.
BPBD Purwakarta bersama instansi yang terlibat BBWS dan PJT II melakukan kegiatan pengerjaan tanggul sungai Cinangka menggunakan geobag dan perucukan bambu pada tanggul yang jebol.
Aksi Solidaritas Mahasiswa Universitas Kartamulia
Para pengungsi yang kini berada di posko sementara membutuhkan bantuan logistik mendesak, seperti, Sembako (beras, mie instan, makanan siap saji), Air mineral, Perlengkapan bayi (susu formula, popok, pakaian bayi), Terpal dan selimut untuk perlindungan sementara.
Sejumlah bantuan telah mulai berdatangan sejak banjir ini diberitakan, namun kebutuhan di lapangan masih cukup tinggi.
“Ada beberapa kebutuhan yang memang mereka butuhkan, di antaranya popok bayi, minyak telon, kebutuhan bayi, sembako dan pakaian”, ujar Yusuf salah satu mahasiswa yang berada di lokasi terdampak banjir tepatnya di RW 01, RT 06, Gang Batu Layang saat dihubungi tim Intiporia melalui KMC, 10 Maret 2025.
Yusuf juga menyebutkan bahwa pakaian mereka sudah tidak bisa digunakan karena sudah bercampur dengan lumpur.
“Kami juga sudah sampaikan kepada tokoh pengurus di lokasi dan kami sampaikan InsyaAllah kami dan teman-teman kampus (Universitas Kartamulia) akan datang kembali dengan jumlah bantuan yang lebih banyak dan persiapannya akan lebih matang dari sekarang,” ungkap Yusuf.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana, mahasiswa Universitas Kartamulia Purwakarta turut menyalurkan bantuan berupa kebutuhan logistik. Kali ini, diinisiasi oleh mahasiswa angkatan ke-4 dari Program Studi Hukum.
Rekan-rekan dari mahasiswa ini juga mengajak kepada mahasiswa lainnya yang bisa berkontribusi memberikan bantuan, dapat dikoordinir melalui “open donasi” dari GEMPITA (Gerakan Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan Empat) Peduli Banjir Cikao Bandung.
Aksi sosial ini dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan berbagi takjil yang sebelumnya mereka sudah lakukan di bulan Ramadan ini.

Para mahasiswa berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut membantu.***