Kalau kamu pikir olahraga raket cuma soal tenis atau badminton, berarti kamu belum kenal padel. Olahraga ini mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang Indonesia, tapi di luar sana, padel sudah jadi salah satu fenomena olahraga paling cepat berkembang di dunia. Seru, santai, tapi tetap bikin keringat bercucuran—padel sedang naik daun, terutama di Eropa dan Amerika Latin.
Menariknya, padel bukan cuma sekadar olahraga. Ia sudah menjelma jadi gaya hidup baru bagi banyak kalangan, dari pemain profesional hingga selebritas dunia.
Yuk, kenali lebih jauh beberapa fakta menarik yang bikin olahraga ini digandrungi banyak orang, dikutip dari everythingpadel dan berbagai sumber.
1. Lebih Populer daripada Tenis di Spanyol
Padel kini jauh lebih populer daripada tenis di Spanyol. Negara itu mencatat lebih dari empat juta pemain aktif, menjadikannya olahraga kedua terbesar setelah sepak bola. Popularitas padel di Spanyol bahkan sudah masuk ke ranah budaya populer—lapangan padel bisa ditemukan di hampir setiap kota besar, dan turnamennya disiarkan di televisi nasional.
Melihat tren ini, banyak yang percaya padel akan terus tumbuh secara global dalam beberapa tahun ke depan, termasuk di Asia.
2. Olahraga yang Paling Cepat Berkembang di Dunia
Padel bukan hanya tren sementara. Ia adalah olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini. Di Swedia misalnya, pada tahun 2020 saja, lebih dari 450 lapangan padel dibangun dan tercatat lebih dari satu juta pemesanan permainan dilakukan.
Kenaikan jumlah pemain juga terlihat di Prancis, Belanda, Uni Emirat Arab, hingga Amerika Serikat. Dalam waktu dekat, Inggris pun diprediksi akan ikut “terinfeksi” demam padel ini.
3. Inggris Baru Punya 80 Ribu Pemain Padel
Mengejutkan, padahal negara ini hanya berjarak dua jam penerbangan dari Spanyol. Inggris baru memiliki sekitar 80 ribu pemain padel—kurang dari satu persen jumlah pemain di Spanyol.
Padahal, antusiasme terhadap olahraga ini mulai terlihat di berbagai kota seperti London dan Manchester. Jika pertumbuhannya mengikuti tren Eropa, jumlah tersebut kemungkinan akan melonjak dalam waktu singkat.
4. Raket Pertama Terbuat dari Kayu
Raket padel pada awalnya dibuat dari kayu. Hal ini berawal dari ide sederhana Enrique Corcuera, pencipta padel asal Meksiko, yang menyesuaikan ukuran lapangan di rumahnya yang kecil. Karena tak membutuhkan pukulan sekuat tenis, raket kayu dianggap cukup efisien.
Dari situ, Corcuera mulai bereksperimen dengan dinding di sekeliling lapangan. Bola yang memantul dan tetap bisa dimainkan inilah yang akhirnya menjadi ciri khas padel hingga sekarang.
5. Hanya Dimainkan Secara Ganda
Berbeda dengan tenis yang bisa dimainkan tunggal atau ganda, padel hanya dimainkan berpasangan: dua lawan dua. Format ini membuat permainan lebih sosial, cepat, dan seru.
Meskipun ada lapangan padel untuk permainan tunggal, versi ganda tetap jauh lebih populer karena memberi keseimbangan antara strategi dan keseruan.
6. Disukai Banyak Selebriti Dunia
Banyak selebriti ternama yang jatuh cinta pada padel. Mulai dari Jurgen Klopp, Neymar, David Beckham, hingga Lionel Messi diketahui sering bermain padel di waktu luang mereka.
Olahraga ini juga ramai di media sosial, karena sifatnya yang santai tapi tetap kompetitif. Banyak influencer dan aktor dunia yang mengunggah momen mereka bermain padel sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang tetap menyenangkan.
7. Belum Menjadi Cabang Olimpiade
Meskipun sudah mendunia, padel belum resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade. Alasannya, belum cukup banyak negara yang memiliki federasi dan klub aktif sebagai syarat utama masuk ke ajang tersebut.
Namun, banyak pihak percaya waktunya tidak lama lagi. Dengan perkembangan pesat yang terjadi, hanya menunggu waktu hingga padel resmi tampil di Olimpiade. Walau begitu, beberapa penggemar menganggap dominasi Spanyol dan Argentina bisa membuat kompetisi jadi terlalu mudah ditebak.
8. Sudah Ada 20 Juta Pemain di Dunia, 30 Persen Diantaranya Perempuan
Saat ini diperkirakan ada lebih dari 20 juta pemain padel di seluruh dunia. Sekitar empat juta di antaranya berasal dari Spanyol. Negara lain yang punya basis pemain besar antara lain Argentina, Brasil, Prancis, Belanda, Swedia, dan Uni Emirat Arab.
Menariknya, sekitar 30 persen pemain padel adalah perempuan—dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan tenis. Fakta ini menunjukkan bahwa padel merupakan olahraga yang inklusif dan bisa dimainkan siapa saja, tanpa batas gender atau usia.
9. Tercipta Secara Tidak Sengaja
Uniknya, padel lahir dari ketidaksengajaan. Enrique Corcuera awalnya hanya ingin mencegah bola tenisnya terbang ke kebun tetangga. Ia lalu membangun dinding di sekitar lapangan rumahnya. Tak disangka, eksperimen sederhana itu berkembang menjadi olahraga baru yang kini digandrungi jutaan orang di dunia.
Kadang, ide besar memang datang dari masalah kecil.
Padel adalah contoh bagaimana olahraga bisa berkembang dari sesuatu yang sederhana menjadi fenomena global. Ia bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga soal kebersamaan, gaya hidup, dan kesenangan bermain.
Dengan pertumbuhan yang begitu cepat dan minat yang terus meningkat, mungkin sebentar lagi Indonesia juga akan ikut terjangkit demam padel. Dan kalau itu terjadi, jangan kaget kalau lapangan padel jadi tempat nongkrong baru yang lebih seru daripada kafe kekinian.
















